TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengumumkan hasil perombakan kabinet Indonesia Bersatu Jilid dua di Istana Merdeka, Selasa 18 Oktober 2011 malam ini, Dalam penjelasannya, SBY mengatakan, perombakan dilakukan setelah mempertimbangkan lima faktor dan bukan 'rencana bangun tidur'.
''Prosesnya sistemik dan akuntabel dalam arti direncanakan dengan baik dan bukan "RBT" Atau Rencana Bangun Tidur" kata SBY di Istana Merdeka, Selasa 18 Oktober 2011.
Menurut SBY, perombakan kabinet ini untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas kabinet, sekaligus untuk menyukseskan pencapaian sasaran-sasara pembangunan di tengah kompleksitas masalah yang ada.
Lima faktor yang dipertimbangkan mempercepat perombakan adalah hasil evaluasi kinerja dan integritas menteri. Kemudian "prinsip right man on the right place", keperluan atau kebutuhan organisasi (kabinet). " Serta masukan dan apirasi masyarakat setahun terakhir, dan persatuan dan kemajemukan" ujarnya.
Presiden juga menegaskan, dalam membahas perombakan kabinetnya, ia mempertimbangkan hasil kesepakatan dengan pimpinan partai-partai politik koalisi penyusun Kabinet Indonesia Bersatu II, Juga melibatkan Wakil Presiden, Boediono. "Dengan begitu, pos menteri dari kaum profesional non partai politik akan bertambah dua. Jumlah menteri, anggota kabinet tetap saya pertahankan, tetap 34 orang," katanya
MUNAWWAROH | WDA