TEMPO Interaktif, Jakarta - Mata Patrialis Akbar tampak berkaca-kaca. Ia terlihat emosional mengikuti rangkaian acara serah terima jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, sekaligus perpisahan yang diselenggarakan Kementerian tersebut, Rabu 19 Oktober 2011.
Air mata Patrialis yang sebelumnya tertahan akhirnya tumpah saat seorang anggota Akademi Imigrasi mengalungkan rangkaian bunga kepada Patrialis dan sang istri. "Selamat jalan, Bapakku.. Selamat bertugas.." begitu yang dinyanyikan kelompok paduan suara Kementerian, mengiringi prosesi pelepasan Patrialis di Graha Pengayoman Kemenkumham.
Patrialis yang sebelumnya masih sanggup menegakkan wajah, akhirnya menunduk. Tak lama, ia menyambut sapu tangan yang disodorkan salah seorang staf, dan menyapu air matanya.
Adegan tersebut memantik tangis sejumlah pegawai, termasuk beberapa istri pejabat eselon I Kementerian. "Jujur saya kehilangan beliau," kata salah seorang pegawai Kemenkumham yang enggan disebut namanya.
Patrialis tak lagi jadi Menteri Hukum dan HAM begitu Selasa, 18 Oktober 2011, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan susunan baru kabinetnya pascaperombakan. Posisi politikus PAN tersebut digantikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Amir Syamsuddin.
Sebelumnya, saat memberikan pidato perpisahan, Patrialis justru beberapa kali melempar canda. Tak pelak, hal itu membuat suasana acara perpisahan yang sebelumnya agak tegang berangsur mencair.
Mereka yang hadir pun kerap memberi apresiasi dengan tepuk tangan ataupun tawa, termasuk Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai, politikus PAN Tjatur Sapto Edy, dan mantan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin.
ISMA SAVITRI