TEMPO Interaktif, Bandung - Kantor Bank BCA Pembantu Kopo Bihbul, Jalan Raya Kopo Bihbul 49, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dirampok. Petugas piket pengamanan Asep Wahyudi, 30 tahun, ditemukan tewas di dekat mesin ATM yang berada di dalam kantor.
"Diduga perampokan, kemungkinan kejadian tadi malam dan baru diketahui tadi," ujar Kepala Polres Kabupaten Bandung Ajun Komisaris Besar Sony Sonjaya di lokasi kejadian Rabu, 19 Oktober 2011. "Kami masih melakukan identifikasi penyelidikan."
Supriyono, petugas piket pengamanan pagi, mengatakan jenazah rekannya, Asep, ditemukan pegawai yang hendak masuk kantor. Dari pantauan Tempo, korban tewas dalam posisi telungkup di bagian dalam kantor sekitar dua mater dari pintu kaca depan. Tepatnya, antara mesin ATM dan sepeda motor bebek D 6668 YU. Halaman depan Kantor BCA sudah dpasangi garis polisi.
Asep tampak masih mengenakan seragam petugas pengamanan warna putih dan celana warna gelap. Di lantai sekitar korban tampak menggenang darah. "Kemungkinan bagian depan tubuh korban, bagian perut atau dada luka terbuka," ujar seorang polisi.
Seorang karyawati kantor, Runi, menuturkan tubuh Asep ditemukan karyawan yang hendak masuk kerja sekitar pukul 7.00 pagi tadi. "Tadi karyawan sudah pada datang tapi pintu luar kok masih tutup terkunci dari dalam. Digedor-gedor Pak Asep nggak membukakan pintu," katanya di lokasi kejadian.
Para karyawan, lanjut dia, sempat mengira Asep sakit, sehingga tak mampu membukakan pintu. "Terus beberapa karyawan termasuk office boy naik ke atap kantor untuk masuk lewat atap dan rupanya berhasil masuk setelah membongkar teralis atas," katanya.
Tak lama, para karyawan ini membukakan pintu depan. Namun mereka lalu meminta Runi dan kawan-kawan yang sebelumnya menunggu di luar untuk tenang. "Saat saya coba lihat ke dalam, Astagfirullah, Pak Asep sudah telungkup di lantai yang banyak darah," kata Runi.
Kantor BCA Pembantu Cabang Kopo Bihbul, lanjut dia, biasa tutup malam sekitar pukul 21.00 WIB. "Satpam biasanya jaga, nggak boleh meninggalkan kantor, sampai karyawan masuk kerja pagi," tutur dia.
ERICK P. HARDI