TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengelola SPBG shelter Pinang Ranti, Rudi Susilo, menaksir kerugian fisik SPBG akibat ledakan tabung tadi pagi mencapai Rp 300-400 juta. Sebagian besar kerusakan terjadi pada langit-langit SPBU.
Jumlah tersebut belum termasuk pendapatan Rp 60 juta per harinya. "Aluminiumnya mahal. Bangunan memang diasuransikan. Perbaikan paling seminggu, " kata dia, Kamis 20 Oktober 2011. Sementara dispenser gas tidak mengalami kerusakan berarti.
Yang lebih disayangkan oleh Rudi adalah citra sumber energi gas di mata masyarakat yang bakal terpuruk dengan adanya kejadian ini. Seharusnya besok adalah hari pertama pengisian BBG mikrolet ramah lingkungan. "Padahal saya sudah dihubungi koperasi (mikrolet) untuk itu," ujar dia lagi.
SPBG ini dikelolanya di bawah bendera PT Energi. Kapasitas terpasang SPBG ini adalah 40 ribu meter kubik per hari. Tapi, dalam operasinya sekarang baru di bawah 20 ribu meter kubik yang ditampung.
ATMI PERTIWI