TEMPO Interaktif, Karanganyar - Sebanyak 46 imigran gelap asal Timur Tengah ditangkap di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, pada Sabtu siang, 22 Oktober 2011.
Penangkapan tersebut berdasarkan informasi warga sekitar yang curiga. “Yang melaporkan ke polisi adalah nyonya Margono, yang menjadi tempat menginap para imigran tersebut,” ujar Camat Ngargoyoso kepada Tempo, Minggu pagi, 23 Oktober 2011.
Dia mengatakan sebenarnya ada 80 orang imigran gelap asal Afghanistan, Turki, dan Iran yang masuk ke Ngargoyoso pada Sabtu 22 Oktober 2011. Mereka dibawa oleh seorang warga Kecamatan Karangpandan bernama Sutris. Sutris sendiri menurut penuturan nyonya Margono kepada Sugiarto adalah kenalan para imigran gelap tersebut.
Berniat ingin membantu, tapi rumah Sutris tidak muat menampung semuanya, sehingga dititipkan di rumah nyonya Margono. “Tapi setelahnya Sutris tidak bisa dihubungi. Makanya Nyonya Margono curiga dan lantas melapor ke kepolisian setempat,” ujar dia lagi.
Saat polisi datang, para imigran sempat berjanji akan menunjukkan paspornya. Tapi ternyata berusaha melarikan diri melalui pintu belakang. Akhirnya dari 80 orang tadi, hanya 46 yang berhasil ditangkap. “Sisanya kabur,” katanya.
Dari hasil interogasi, diketahui bahwa 13 orang berasal dari Afghanistan yang terdiri dari 6 lelaki dewasa, 3 perempuan dewasa, dan 4 balita. Kemudian 33 orang sisanya dari Iran yang terdiri dari 4 anak-anak, 7 wanita, dan 22 laki-laki.
Sugiyarto mengatakan dari 46 orang di atas, hanya 2 orang yang memiliki dokumen resmi dari UNHCR, badan pengungsi PBB. Selanjutnya hari ini para imigran gelap akan diserahkan kepada petugas imigrasi dari Jakarta.
UKKY PRIMARTANTYO