TEMPO Interaktif, Jakarta - Politikus gaek PDI Perjuangan Taufiq Kiemas membantah spekulasi dirinya sengaja meminta Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mundur dari pencalonan presiden pada 2014 karena ingin menyiapkan putri mereka, Puan Maharani.
"Saya tidak pernah ngomong Mbak Puan sedikit pun, lo," kata Taufiq Kiemas seusai acara pelantikan Kepala dan Wakil Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan di Istana Negara, Jakarta, Selasa 25 Oktober 2011.
Sebaliknya, kata Taufiq, dirinya mengajak semua pihak memikirkan leader (pemimpin), next generation (generasi berikut), karena politikus memikirkan next generation. “Jadi semua generasi muda yang ada di Indonesia silakan,” kata Taufiq Kiemas yang kini menjabat Ketua MPR RI.
Menurut Taufiq, dirinya memang menyarankan agar Megawati tak lagi ikut kompetisi menuju RI-1 tiga tahun lagi. Sebab partai banteng moncong putih harus melakukan regenerasi internal. Ia berharap dukungan terhadap generasi muda tak hanya dilakukan PDI Perjuangan, tapi juga partai-partai besar lain.
"Semua generasi muda di Indonesia silakan, dan yang tua-tua jadi ngatur agar mereka bertanding bagus. Sebaiknya begitu, leader harus memikirkan next generation, harus ada regenerasi," ujarnya.
Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan itu menekankan lagi, "Nggak ngomong Mbak Puan sedikit pun, lo. Kasihan, seolah-olah saya ingin membesarkan Mbak Puan," ujarnya. "Yang saya pikirkan generasi muda, bukan Mbak Puan. Kan banyak yang pinter-pinter. Kalau di dalam (PDIP) itu 40 persen (generasi muda)."
Seperti diketahui Puan Maharani adalah putri Taufik Kiemas dengan Megawati Soekarnoputri. Puan lahir 6 September 1973 dan sekarang menjadi salah satu ketua DPP PDIP dan Ketua Fraksi PDIP di DPR periode 2009-2014. Sarjana ilmu komunikasi lulusan Universitas Indonesia ini mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2009 dari Dapil Jawa Tengah V (Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali). Puan Maharani terpilih dengan suara terbanyak kedua di tingkat nasional, yaitu 242.504 suara.
MUNAWWAROH