TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menyiapkan 12 gedung lembaga permasyarakatan baru pada tahun depan. Kedua belas lapas diproyeksikan menelan biaya sebesar Rp 700 miliar. “Insya Allah pada 2012 kami akan meresmikan lapas baru. Dan yang masih dalam tahap pembangunan lanjutan ada tujuh lapas,” kata Direktur Jenderal Permasyarakatan Sihabuddin saat ditemui di kantornya, Rabu, 26 Oktober 2011.
Lapas baru tersebut di antaranya berlokasi di Bekasi, Pekanbaru, Madura, dan Bandung. Diharapkan, dengan adanya penambahan lapas, bisa menjadi solusi masalah kelebihan kapasitas yang mencapai 118 persen.
Saat ini, kata Sihabuddin, telah tersedia 425 lapas serta badan permasyarakatan (bapas) dan rumah penyimpanan benda sitaan negara (rupbasan) sebanyak 525 bangunan. Sejumlah 900 bangunan itu selama ini dihuni oleh sekitar 1.400 tahanan, dan dikelola 30 ribu pegawai lapas saja.
Mau tak mau itu membuat kualitas pelayanan dan pengelolaan pegawai lapas terhadap narapidana menurun. “Yang seharusnya kami melayani 1.000 orang jadi melayani 3.000 orang. Akibatnya ada penurunan pelayanan. Termasuk (penurunan pelayanan) kesehatan, gangguan keamanan, dan peluang petugas untuk berbuat agak ‘nakal’,” jelas mantan Kepala Kantor Wilayah Hukum DKI itu.
Pihaknya, kata Sihabuddin, kini sudah mulai memetakan lapas. Salah satu gagasan, sejumlah 12 unit pelaksana teknis yang ada di Jawa Tengah diproyeksikan akan digunakan untuk menampung kelebihan kapasitas penjara DKI dan Jawa Barat. “DKI kapasitasnya sekitar 5.000 napi, tapi sekarang menampung hampir 12.000 napi,” kata dia.
ISMA SAVITRI