Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tipis Peluang Politikus Muda Maju Presiden 2014  

image-gnews
ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penelitian terbaru Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan, peluang kaum muda menjadi calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Umum 2014 sangat kecil. Kondisi ini berkaitan dengan ketidakpuasan publik terhadap kinerja para politikus muda.

Menurut peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfaraby, berdasarkan survei, hanya 24,8 persen dari 1.200 responden yang puas terhadap kinerja politikus muda. "Citra politikus muda menurun dan berimplikasi pada harapan masyarakat kepada mereka pada pemilu mendatang," katanya dalam pemaparan hasil survei memperingati Hari Sumpah Pemuda di kantornya di Jakarta kemarin.

Survei dilakukan pada 5-10 September 2011. Penelitian kuantitatif dengan metode acak bertingkat ini diikuti penelitian kualitatif melalui analisis media pada lima koran nasional dan tujuh koran lokal di tujuh provinsi terbesar di Indonesia. Penelitian diperkaya dengan focus group discussion.

Adjie menuturkan, banyaknya persoalan hukum yang membelit para politikus muda menjadi pemicu ketidakpercayaan publik. Kinerja mereka di kementerian dan partai politik pun tak menampilkan hasil optimal. Lingkaran meneliti pendapat publik atas tiga politikus muda yang mungkin muncul dalam pemilu nanti, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, 42 tahun, Ketua PDI Perjuangan Puan Maharani (38), dan Sekretaris Jenderal Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas (31). "Semua politikus berusia di bawah 50 tahun bertengger pada divisi III dengan dukungan di bawah 3 persen," ucap Adjie.

Sedangkan divisi II dengan dukungan suara 3-10 persen diisi oleh politikus senior (di atas 50 tahun), seperti Ani Yudhoyono, 59 tahun, dan Wiranto, 65 tahun. Adapun urutan puncak dengan dukungan di atas 10 persen diisi oleh Aburizal Bakrie, 65 tahun, Prabowo Subianto (60), dan Megawati Soekarnoputri (64).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adjie pun mengungkapkan empat penyebab turunnya kepercayaan publik terhadap politikus muda: mayoritas kasus korupsi pada 2011 menyeret politikus muda (M. Nazaruddin, Angelina Sondakh, Anas Urbaningrum, Andi A. Mallarangeng, dan Muhaimin Iskandar), tak berprestasi di kementerian (Zulkifli Hasan, Helmy Faizal, Andi Mallarangeng, Muhaimin Iskandar), bermasalah ketika memimpin partai (Anas Urbaningrum dan Muhaimin Iskandar), serta harapan publik terlalu besar terhadap pemimpin muda.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan siap dicalonkan sebagai presiden pada 2014. Keputusan final pencalonan itu akan dilakukan pada Oktober 2012. Sedangkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum menjawab dukungan dari kader-kadernya. Suami Megawati, Taufiq Kiemas, menyatakan sudah saatnya kaum muda maju dalam pemilihan. Puan Maharani, putri Taufiq-Megawati, mengaku siap kalau partainya mendukung.

IRA GUSLINA | JOBPIE S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.