TEMPO Interaktif, Sydney - Beberapa lembaga peringkat menurunkan rating kinerja Qantas setelah maskapai penerbangan Australia itu berhenti beroperasi sejak akhir pekan lalu. Moody's dan Standard and Poors (S&P) telah merevisi penilaian mereka, terutama setelah Pengadilan Hubungan Industrial Austraia (Fair Works Australia/ FWA) menghentikan seluruh kegiatan industri Qantas. Moody's mengatakan peringkat Baa2/P-2 bagi Qantas menunjukkan posisi mereka yang lemah setelah terjadi ketegangan dalam operasional mereka.
Keputusan FWA yang menghentikan tindakan hubungan industrial Qantas akan mempengaruhi hubungan dengan serikat pekerja, kinerja laba rugi perusahaan, serta angka pemesanan tiket. "Semuanya akan menambah tekanan pada peringkat maskapai itu," kata Analis Senior Moody's, Ian Lewis, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Senin, 31 Oktober 2011.
Sedangkan S&P merevisi outlook Qantas dari stabil menjadi negatif dengan risiko bisnis tinggi, serta menetapkan peringkat kredit pada level BBB/A-3. Lebih jauh S&P mengatakan krisis hubungan industrial ini memungkinkan kenaikan citra buruk dan penurunan posisi pasar maskapai penerbangan tersebut.
"Kami percaya krisis hubungan industrial ini akan berlangsung lebih parah dari yang telah diantisipasi," demikian pernyataan Standard and Poor’s.
FERY FIRMANSYAH