TEMPO Interaktif, Philadelphia - Bryon Widner harus menjalani puluhan operasi selama berbulan-bulan untuk menghapus tato rasis yang memenuhi wajah dan lehernya.
Sebelumnya, tato rasis itu telah membuatnya terkenal di kalangan ekstrem kanan Amerika. Tapi, dia harus menghadapi masalah tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena tato rasis itu.
Mantan rasis, pendiri geng skinhead Vinlanders di Ohio itu, memulai serangkaian dari 25 operasi yang memakan waktu 16 bulan dan menelan biaya US$ 32,400 (Rp 287 juta).
Istri Widner, Julie, mengatakan proses untuk menghilangkan tato itu adalah sebuah perjalanan yang panjang dan menyakitkan. Dia khawatir Widner akan mengambil langkah drastis untuk menghapus tato saat pasangannya itu berjuang untuk membayar prosedur itu.
"Kami telah melangkah jauh," katanya. "Kami telah meninggalkan gerakan itu, telah membentuk kehidupan keluarga yang baik. Kami memiliki begitu banyak untuk hidup. Saya pikir ada seseorang di luar sana yang akan membantu kami."
"Saya benar-benar siap untuk menyiram wajahku dengan larutan asam," kata Widner.
Julie kemudian melakukan sesuatu yang tidak pernah mereka bayangkan dalam kehidupan mereka sebelumnya dan mendekati seorang pria kulit hitam untuk meminta bantuan.
Daryle Lamont Jenkins menjalankan sebuah kelompok anti-kebencian One People's Project di Philadelphia yang membuat Widner berhubungan dengan neo-Nazi yang telah tereformasi.
"Tidak peduli siapa dia sebelumnya atau apa yang dia yakini," kata Jenkins. "Dia adalah istri dan ibu yang siap untuk melakukan apa pun untuk keluarganya."
TELEGRAPH | EZ