TEMPO Interaktif, Jakarta - Hampir setiap tahun penyeberangan perintis milik PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry mengalami kerugian. Pada tahun 2011ini misalnya perusahaan pelat merah ini merugi sampai Rp 45 miliar. "Pada tahun lalu kerugian mencapai Rp 50 miliar," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Danang S Baskoro di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Banten, Rabu, 2 November 2011.
Dia mengatakan, ASDP merugi pada pelabuhan penyeberangan perintis ini karena tinggi biaya operasional dibandingkan pendapatan. Perusahaan ini memiliki 31 penyeberangan perintis dan delapan penyeberangan utama dengan 141 lintasan. "90 lintasan di antaranya perintis dan semuanya rugi," kata Danang.
Adapun di penyeberangan perintis, ASDP memiliki 56 kapal dengan tipe 300 GRT sampai 1.000 GRT. Karena terus merugi, Danang mengatakan, perlu dilakukan perubahan agar tidak bertambah rugi. "Formula penggantian perintis harus diubah," ujarnya. Formula itu di antaranya mempertimbangkan gaji nakhoda.
Adapun untuk delapan penyeberangan utama, Danang mengatakan mendapatkan keuntungan. "Mencapai Rp 95 miliar." Keuntungan itu, katanya, naik 25 persen dari sebelumnya. Satu di antara delapan pelabuhan yang menyumbang pendapatan terbesar adalah Pelabuhan Merak-Bakauheni.
RUSMAN PARAQBUEQ