TEMPO Interaktif, Bogor - Cuaca buruk dalam satu pekan terakhir di wilayah Bogor terus menelan korban. Seorang pengurus masjid yang bekerja sebagai kuli di proyek tebingan, Nahrudin, 45 tahun, tewas tertimbun tanah longsor, Kamis pagi, 3 November 2011.
Menurut saksi mata, Hidayat, korban bersama sejumlah pekerja lain sedang menggali tanah untuk fondasi dinding tembok penahan tebing di Kampung Dipa Raya, Cilebut Timur, Sukaraja, Bogor, Jawa Barat. Tempat kejadian ini persis di lokasi mobil jemputan sekolah yang terjun ke sungai beberapa waktu lalu.
"Tanah bagian atas tebingan tiba-tiba ambrol dan langsung menimbun Nahrudin. Saat kejadian dia sedang menggali tanah," kata Hidayat yang juga mandor proyek.
Warga dan pekerja proyek yang selamat langsung melakukan evakuasi dengan peralatan seadanya. Setelah susah payah menggali tumpukan tanah, korban ditemukan sudah tak bernyawa dalam posisi jongkok. Mayat Nahrudin lalu dibawa ke Rumah Sakit Palang Merah Indonesia, Bogor.
"Kami berusaha menyelamatkan korban, tapi kondisi tanah yang liat membuat evakuasi sulit dilakukan. Nyawanya tidak tertolong," kata Firman, 34 tahun, warga setempat yang ikut menolong.
Baca Juga:
Menurut dia, Nahrudin sehari-harinya aktif sebagai pengurus Masjid Al-Hidayah, Cilebut. Lokasi proyek berada dekat masjid yang dikelolanya sehingga dia ikut bekerja. "Dia bukan kuli bangunan."
Sebelumnya, cuaca buruk juga menewaskan seorang warga Ciomas dan melukai dua orang lainnya. Mereka disambar petir saat melakukan jual beli domba qurban.
Hujan juga membuat tembok penahan tebingan di Ciawi. Akibatnya, satu satu keluarga tertimbun. Namun, para korban berhasil diselamatkan warga hidup-hidup.
ARIHTA U SURBAKTI