TEMPO Interaktif, Jakarta - Blogger Indonesia, Priyadi Iman Nurcahyo, menilai penyelenggaraan ajang tujuh keajaiban dunia oleh New7Wonders (N7W) yang berkedudukan di Swiss adalah penipuan. "New7Wonders organisasi tidak jelas. Mereka tidak kredibel," kata Priyadi yang dihubungi Tempo, Kamis, 3 November 2011.
Pendapat Priyadi terkait dengan masih banyaknya masyarakat yang didukung pihak swasta dan pemerintah untuk terus memberikan dukungan atau vote guna mendukung Pulau Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia. Priyadi menulis opininya dalam blog pribadinya.
Priyadi menyebutkan fenomena Komodo ini sebagai vanity scam dengan skala internasional. Vanity scam adalah penipuan yang memanfaatkan kebanggaan terhadap diri sendiri seperti atas nama kelompok, lembaga, dan negara.
Menurut Priyadi, N7W adalah yayasan yang tidak kredibel. Pada tahun 2007 lalu, yayasan ini memasang link website UNESCO, namun akhirnya dibantah UNESCO bahwa N7W tidak berada di bawah UNESCO. "Tidak ada hubungan sama sekali antara N7W dengan UNESCO," katanya.
Karena itu, Priyadi menilai N7W hanya mencari keuntungan dari ajang tujuh keajaiban dunia ini melalui vote yang diberikan masyarakat untuk mendukung Pulau Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia. "SMS yang diberikan adalah keuntungan bagi yayasan itu. Jadi, saya minta pengertian masyarakat," katanya.
Melihat itu, maka Priyadi pun mendukung langkah yang diambil Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk menggugat N7W sebagai lembaga yang ilegal. "Layak yayasan N7W dituntut secara hukum," katanya.
Dalam blognya, Priyadi mengatakan mendukung Taman Nasional Komodo sebagai wahana konservasi dan obyek wisata. Masalahnya, kata dia, soal dukungan Taman Nasional Komodo melalui ajang kontes New7Wonders. "Jangan terjebak pada anggapan menyamakan tidak mendukung TMK melalui New7Wonders dengan tidak mendukung Taman Nasional.”
Di sisi lain, walaupun banyak pihak menilai N7W sebagai yayasan ilegal, namun tidak menyurutkan niat Muhamad Jusuf Kalla sebagai Duta Komodo untuk menyerukan kepada masyarakat Indonesia untuk terus mendukung Pulau Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia.
Tidak hanya itu, pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) juga terus melakukan berbagai gerakan mendukung Pulau Komodo melalui vote yang digelar massal yang dipimpin langsung Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
YOHANES SEO