TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Polri menerima kembali sebagian besar tim Formed Police Unit (FPU) III yang tergabung dalam tim perdamaian di Darfur, Sudan. Sepuluh dari 140 personil masih berada di Sudan selama dua pekan ke depan. "Ini tugas kepolisian bagi perdamaian dunia," kata Kepala Polisi Jenderal Timur Pradopo saat ditemui seusai upacara penerimaan di lapangan Baharkam Markas Besar Polri, Senin, 7 November 2011.
Pradopo mengatakan, Polri sudah mengirim empat kontingen ke Darfur sejak 1 Januari 2008. Setiap kontingen bertugas di Darfur selama satu tahun. Tugas pasukan gabungan didasarkan pada prakarsa dalam Resolusi Dewan PBB nomor 1769 tahun 2007.
Sudan menjadi daerah tugas bersama antara PBB dan Uni Afrika untuk menjaga keamanan di daerah yang memiliki keragaman hingga 90 etnis tersebut. Pasukan gabung di Sudan terdiri dari 19.555 tentara, 3.772 polisi dan 19 tim FPU yang masing-masing berjumlah 140 orang.
Pradopo menyatakan, tim FPU kontingen pertama hingga ketiga selalu menjadi kontingen terbaik dari semua kepolisian yang berada di Sudan. Hal ini dilakukan Polri untuk mempertahankan kepercayaan dunia, khususnya PBB. Terpilihnya kontingen Indonesia, menurut Pradopo, disebabkan adanya program kemitraan yang menjadi unggulan dan bisa diterima masyarakat di sana. "Melalui program ini, mereka percaya bahwa kita tidak memihak pihak manapun," katanya.
Selama di Sudan, Polri selalu melakukan pendekatan humanis sehingga pasukan juga bisa bergaul dengan masyarakat. "Selama ini pendekatan kemitraan dan humanis menjadi langkah strategis bagaimana kita bisa berhubungan dengan masyarakat," katanya.
FRANSISCO ROSARIANS