Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

SBY Perintahkan Para Menterinya Turun ke Papua

image-gnews
Presiden SBY. ANTARA/Ahmad Subaidi
Presiden SBY. ANTARA/Ahmad Subaidi
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus mengikuti perkembangan kondisi di Papua. Ia pun memerintahkan sejumlah menterinya untuk  turun langsung menangani sejumlah masalah di lapangan.

"Saya minta Menko dan Menteri terkait, juga Kepala UP4B untuk terus berkonsultasi dengan pemerintah Papua dan masyarakat" kata SBY di Istana Negara, Rabu 9 November 2011. " Jika  diperlukan datang ke Papua, lihat situasi riil dilapangan, pahami hakekat masalah dan kemudian carikan solusinya,"

Presiden lalu menambahkan. " "Beda menerima laporan di Jakarta, membahas masalah di Jakarta dengan datang langsung ke Papua untuk bersama para pimpinan disana, tokoh masya dan agama dan mencari solusi"

Menurut SBY, banyak pihak menyarankan untuk menggelar dialog untuk menangani situasi Papua yang akhir-akhir ini cukum memanas. Apalagi masalah yang terjadi tak hanya situasi politik keamanan tapi juga situasi perburuhan di provinsi itu.

SBY menegaskan sikap kebijakan dasar pemerintah terhadap Papua sangat jelas. Kerangka penyelesaian masalah Papua menyangkut tiga pilar. Pertama, NKRI dalam arti menegaknya kedaulatan negara di daerah tersebut. Kedua, otonomi khusus (Otsus)dan ketiga percepatan pembangunan di Papua n Papua Barat tidak secara business usual.

Ia memastikan pemerintah pusat dan daerah sungguh menjalankan tiga pilar kebijakan itu. Karena itu pula pemerintah kemudian membentuk Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) yang mengambil peran nyata dan efektif memastikan terjadi sinergi dan koordinasi yang baik di tingkat pusat dan daerah.

"Juga memastikan program dan anggaran yang ditetapkan baik APBN dan APBD benar dilaksanakan dan tidak kalah pentingnya wajib memberikan bantuan kepada pemda Papua dan Papua Barat,"ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

SBY kembali menegaskan, soal direktifnya terkait penyelesaian masalah Papua. Dari aspek politik keamanan ia meminta isu politik di kedua provinsi itu dikelola dengan baik. "Saya juga ingin hukum ditegakkan secara tegas, adil dan proposional" ujarnya." Keamanan juga mesti dipelihara."

SBY meminta  jajaran pemerintah termasuk aparat keamanan dan penegak hukum untuk mencegah tindakan yang melanggar hukum dan HAM. " Jangan  keluar dari kepatuhan kita,"ujarnya.

Dalam aspek ekonomi, menurut SBY, pemerintah telah memberikan prioritas pembangunan ekonomi di kedua provinsi itu dengan  terus menjaga komitmen program yang telah dibuat. "UP4B harus menyampaikan menjadi komitmen" ujarnya. " Bila kebijakan tidak dijalankan dengan benar, pasti ada masalah. Apalagi, anggaran desentralisasi fiskal yang sudah dialirkan ke Papua dan Papua Barat cukup besar ".

Soal kesejahteraan rakyat Papua, menurut SBY, sudah saatnya dipikirkan soal sengketa  perburuhan yang ada di Freeport. "Meskipun urusan sengketa perburuhan selalu terjadi dimana-mana, tapi  pemerintah memiliki kewajiban baik pemerintah pusat untuk memfasilitasi dan memediasi membantu agar solusi diketemukan"

MUNAWWAROH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Polisi menurunkan pasukannya untuk mengamankan kerusuhan di Tolikara, Papua, Minggu, 24 April 2016 (Reuters)
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.


Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo,SE,M.Si, memberikan bantuan modal usaha Rp. 30 juta kepada para pendagang korban peristiwa kebakaran 17 Juli 2015 di Karubaga, Papua. ISTIMEWA
Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.


Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Polisi menurunkan pasukannya untuk mengamankan kerusuhan di Tolikara, Papua, Minggu, 24 April 2016 (Reuters)
Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.


Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Sihaan serta muspida Provinsi Papua menjenguk Galibuli Jikwa (50 tahun), korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu di rumah sakit, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.


Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Pekerja menyelesaikan pembangunan musala pasca amuk massa di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, 10 Agustus 2015. Lokasi musala itu berada di kompleks Koramil Karubaga. Musala tersebut berukuran 12 x 7 meter persegi. Derwes Jigwa
Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.


Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah kios (ruki) pasca amuk massa di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, 10 Agustus 2015. Ada 85 ruki yang dibangun. Rinciannya, 65 ruki untuk pedagang korban pembakaran, 12 ruki untuk korban penembakan, dan 8 ruki untuk pemilik lahan tempat berdirinya kompleks ruki (status lahan itu adalah lahan ulayat). Derwes Jigwa
Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.


Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Sihaan serta muspida Provinsi Papua menjenguk Galibuli Jikwa (50 tahun), korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu di rumah sakit, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.


Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Para korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu. Mereka rata-rata menderita luka tembak di bagian kaki dan tangan terkena serphan peluru. Dari 11 orang yang jadi korban tertembak, ada enam yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Kota Jayapura, Papua, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.


Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Suasana kawasan pertokoan yang kembali dibuka di kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, beberapa hari pasca kerusuhan Lebaran, 23 Juli 2015. TEMPO/Maria Hasugian
Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).


Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Warga Papua menjual koran sambil membaca berita tentang situasi di Tolikara. Mereka menjajakan koran di Terminal Kedatangan, Bandara Sentani, Jayapura, 20 Juli 2015. TEMPO/Maria Hasugian
Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.