Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inilah 4 Target Utama Unit Percepatan Papua  

image-gnews
TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B), Letnan Jenderal (Purn) Bambang Darmono, mengatakan ada dua jenis pendekatan yang akan diterapkannya di Papua dan Papua Barat, yaitu melalui pendekatan sosial ekonomi dan sosial poltik budaya.

Melalui pendekatan itu, Bambang akan menerapkan empat langkah awal yang dilakukan terkait tugas utamanya memimpin unit baru ini. Pertama, mensosialisasikan UP4B secara luas ke masyarakat.

Menurut Bambang, ada beberapa pihak, baik di Jakarta maupun di Papua yang menentang dibentuknya unit percepatan pembangunan ini. Ini dikarenakan proses yang dilakukan sebelumnya melalui kebijakan otonomi khusus dinilai tak berhasil. Karena itu, Bambang menargetkan unit ini harus dikenal masyarakat luas.

"Salah satu kurang berjalannya otonomi khusus di Papua konon banyak yang menilai karena sosialisasi yang kurang baik. Benar atau tidak itu yang saya dapatkan, kami tidak ingin pengulangan serupa. Karenanya, sosialisasi menjadi penting," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat 11 November 2011.

Langkah kedua adalah menjalin komunikasi dengan semua lapisan masyarakat Papua. Komunikasi juga akan dilakukan dengan kelompok-kelompok termasuk Organisasi Papua Merdeka sekali pun.

"Dengan siapa saja, dengan segenap lapisan masyarakat di Papua yang memang berkepentingan untuk menyelesaikan masalah di Papua. Dialog konstruktif itu memang harus kita bangun. Tujuannya harus menyelesaikan persoalan yang selama ini mengganjal," katanya.

Langkah ketiga, yaitu melakukan konsolidasi, baik dari aspek personil maupun dari aspek dukungan material yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas. Untuk personil, UP4B merekrut sejumlah ahli dari birokrasi dan civil society.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kantor UP4B akan berada di Jayapura. Kalau tidak ada perubahan, kami sudah merancang kantor itu berada di Papua, tepatnya di bekas gedung IJDF, Indonesia Joint Development Foundation. Gedung itu akan kita manfaatkan. Saat ini akan segera kami renovasi untuk kami siapkan untuk perkantoran,"ujarnya.

Langkah itu akan dikombinasikan sehingga misi dapat berjalan sebaik-baiknya. Di antaranya lima deputi yang tergabung di dalam tenaga profesional. Serta sekretariat yang di Papua dan Papua Barat sebagai kepanjangan tangan UP4B di Papua yang akan mengkomunikasikan dan menghubungkan.

Terakhir yang tak kalah penting, upaya melibatkan partisipasi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Melibatkan partisipasi masyarakat Indonesia sangat perlu dilakukan untuk mengatasi adanya disharmoni dalam integrasi sosial kita.

"Maka, saya sedang merancang dan menyiapkan pelibatan partisipasi masyarakat Indonesia untuk percepatan di Papua. Tentu akan sangat bermakna, membangun harmoni ini kembali karena harmoni bukan hanya konteks teritori, tapi harus diwujudkan," ujarnya.

MUNAWWAROH


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Polisi menurunkan pasukannya untuk mengamankan kerusuhan di Tolikara, Papua, Minggu, 24 April 2016 (Reuters)
Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.


Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Bupati Tolikara, Usman G. Wanimbo,SE,M.Si, memberikan bantuan modal usaha Rp. 30 juta kepada para pendagang korban peristiwa kebakaran 17 Juli 2015 di Karubaga, Papua. ISTIMEWA
Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.


Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Polisi menurunkan pasukannya untuk mengamankan kerusuhan di Tolikara, Papua, Minggu, 24 April 2016 (Reuters)
Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.


Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Sihaan serta muspida Provinsi Papua menjenguk Galibuli Jikwa (50 tahun), korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu di rumah sakit, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.


Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Pekerja menyelesaikan pembangunan musala pasca amuk massa di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, 10 Agustus 2015. Lokasi musala itu berada di kompleks Koramil Karubaga. Musala tersebut berukuran 12 x 7 meter persegi. Derwes Jigwa
Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.


Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah kios (ruki) pasca amuk massa di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, 10 Agustus 2015. Ada 85 ruki yang dibangun. Rinciannya, 65 ruki untuk pedagang korban pembakaran, 12 ruki untuk korban penembakan, dan 8 ruki untuk pemilik lahan tempat berdirinya kompleks ruki (status lahan itu adalah lahan ulayat). Derwes Jigwa
Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.


Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Sihaan serta muspida Provinsi Papua menjenguk Galibuli Jikwa (50 tahun), korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu di rumah sakit, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.


Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Para korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu. Mereka rata-rata menderita luka tembak di bagian kaki dan tangan terkena serphan peluru. Dari 11 orang yang jadi korban tertembak, ada enam yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dok 2 Kota Jayapura, Papua, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi
Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.


Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Suasana kawasan pertokoan yang kembali dibuka di kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, beberapa hari pasca kerusuhan Lebaran, 23 Juli 2015. TEMPO/Maria Hasugian
Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).


Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Warga Papua menjual koran sambil membaca berita tentang situasi di Tolikara. Mereka menjajakan koran di Terminal Kedatangan, Bandara Sentani, Jayapura, 20 Juli 2015. TEMPO/Maria Hasugian
Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.