TEMPO Interaktif, Jakarta -Musyawarah besar Kesatuan Organisasi Serba Guna Gotong-Royong (Kosgoro ) ke X di Grand Sahid Hotel, 15 - 17 November 2011 tanpa agenda pembahasan calon presiden. Ketua Steering Committee Hayono Isman menyatakan pembahasan calon maupun kriteria presiden dinilai masih terlalu dini.
“Meski pada Pemilu 2004 dan 2009 Kosgoro resmi dukung SBY,” kata Hayono Isman kepada Tempo, Selasa 15 November 2011.
Peserta musyawarah besar Kosgoro membahas empat materi diantaranya kajian demokrasi, pengembosan pemerintahan, kasus Papua dan ekonomi. Hayono juga akan menawarkan konsep ekonomi konstitusi yang berdasarkan Undang-undang Dasar. “ini lain dari konsep ekonomi neolib, kerakyatan, maupun ekonomi pancasila, konsep ekonomi yang teratur,” Hayono menjelaskan.
Pembahasan yang dilakukan kali ini sebagai penguatan kiprah organisasinya yang telah lama mendidik masyarakat di berbagai bidang hingga di daerah. “Itu mulai dari mendirikan koperasi, mendirikan sekolah dan lembaga swadaya masyarakat,” katanya.
Ketua Umum Pimpina Pusat Kosgoro Effendi Yusuf, menyatakan posisi organisasinya masih independen namun masih memberi kesempatan kadernya untuk aktif di partai politik. “Independen bukan berarti steril politik, banyak kader Kosgoro yang duduk di partsi politik,” ujar Effendi.
Dengan begitu ia berharap, kader yang tersebar di sejumlah partai politik ini mampu mejadikan tempat penggabdian terhadap bangsa dan Negara. “Sesuai dengan prinsip Kosgoro pengabdian, kerakyatan dan solidaritas,” katanya.
Tercatat sejumlah perwakilan partai hadir dalam pembukaan Mubes Kosgoro tadi malam, diantaranya Wiranto dewan Pembina Partai Hanura,dari Gerindra, PAN dan PKS serta partai Demokrat.
EDI FAISOL