TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Presiden Boediono menyerahkan tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan 2011 kepada 12 orang pegiat lingkungan sebagai penerima Kalpataru. Anugerah ini diberikan bersamaan dalam puncak peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2011.
Boediono mengatakan bangga terhadap 12 orang penerima penghargaan ini. Mereka telah terbukti melaksanakan langkah nyata dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, flora, dan fauna. "Aksi ini seyogyanya dalam bentuk gerakan bersama melibatkan semua elemen yang punya hatinya di sana," katanya.
Dalam kesempatan itu pula, Wapres menyematkan Satyalancana Wirakarya kepada aktivis lingkungan yang masih belia, yaitu Vania Santoso. Di tempat yang sama, Menteri Lingkungan Hidup Berthalzar Kambuaya memberikan penghargaan Raksaniyata kepada lima kabupaten yang mendukung kebijakan pemerintah menuju Indonesia Hijau 2011 melalui upaya menurunkan emisi gas rumah kaca.
Mereka menyisihkan sekitar 83 daerah lainnya yang juga mampu mempertahankan tutupan vegetasi berhutan pada kawasan yang dilindungi. Lima kabupaten itu adalah Kabupaten Kolaka (Provinsi Sulawesi Tenggara), Kabupaten Deli Serdang (Provinsi Sumatera Utara), Kabupaten Buleleng (Provinsi Bali), Kabupaten Lampung Barat (Provinsi Lampung), dan Kabupaten Paser (Provinsi Kalimantan Timur).
Menteri Bethalzar berharap gerakan ini dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat dan pemerintah agar semakin kuat dalam melestarikan lingkungan hidup. "Kunci keberhasilan dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati yang sejatinya merupakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah dengan peran serta masyarakat seluas-luasnya yang menjadi gerakan bersama," ujar mantan Rektor Universitas Cenderawasih ini.
Penerima Penghargaan
1. Mashuri dari Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah
2. Raichul Amar dari Kota Padang
3. Frans Manansang dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat
4. Didi S.J. Manengkey dari Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara
5. Marthen Mandenasi dari Kabupaten Yapen Waropen, Papua
6. Antipas Laana dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
7. Mujiman dari Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
8. Supri dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur
9. Mulyono Herlambang dari Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah
10. Kade Sidiyasa dari Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur
11. Rustam Ibrahim dari LP3ES Jakarta
12. Huki Radadiman dari Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.
MUNAWWAROH