TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara tim advokasi Pangudi Luhur, Allova Mengko, yakin bahwa rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV) dapat mengungkap ciri-ciri penusuk Raafi Agawinasya Benjamin.
Allova meminta polisi tidak terpaku pada kamera CCTV yang terdapat di dalam ruangan Shy Rooftop, tetapi juga kamera lain yang tersebar di gedung Kemang Papilion, gedung di mana Shy Rooftop berada.
“Di tangga dan di lift itu ada kamera lain. Kami tidak tahu apakah polisi sudah memeriksa kamera tersebut," kata Allova saat dihubungi pada Kamis, 17 November 2011.
Klub Shy Rooftop itu terletak di atap gedung Kemang Papilion, Kemang, Jakarta Selatan. Dibanding gedung-gedung lain di Kemang, gedung tersebut tampak megah lantaran arsitekturnya yang unik. Dinding gedung didominasi kotak kaca tebal. Siapa pun dari luar bisa melihat ke dalam.
Untuk masuk ke Shy Rooftop, pengunjung bisa naik lift hingga ke lantai empat, lantai tertinggi gedung Kemang Papilion. Dari lantai empat, pengunjung kemudian harus naik dua undak tangga yang masing-masing terdiri dari sekitar 10 anak tangga. Tangga itulah yang menuntun pengunjung ke pintu masuk Shy Rooftop.
Sumber Tempo mengatakan, di dalam ruang Shy Rooftop hanya terdapat satu kamera CCTV. Kamera tersebut terletak di sisi yang sama di mana pintu masuk berada. Sedangkan panggung, tempat Raafi ditusuk, berada jauh di depan ruangan.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Komisaris Besar Imam Sugianto, mengatakan bahwa kamera tersebut tidak mampu menangkap identitas pengunjung maupun kejadian di dalam klub lantaran suasana remang dan gelap.
Tapi di lantai empat, tepat di depan lift, juga terdapat kamera CCTV. Setiap pengunjung Shy Rooftop yang turun melalui tangga menuju lift akan berpapasan dengan kamera tersebut. Pantauan Tempo, penerangan di lorong depan lift cukup memadai karena dekat dengan bar, toilet, dan penerangan lift.
ANANDA BADUDU