TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menyatakan produksi padi tahun ini sulit untuk mengalami kenaikan. Perubahan iklim menyebabkan masa panen yang seharusnya masih ada di akhir tahun menjadi mundur hingga awal tahun depan. Selain itu, masa tanam padi yang harusnya dilakukan pada awal Oktober menjadi mundur pada November.
"Berarti hampir dipastikan angka produksi 2011 kita ini memang turun. Ini jadi tantangan baru buat kami. Padahal, target produksi kami tahun ini 70 juta ton gabah kering giling," kata Rusman dalam kata sambutannya pada acara Pekan Pertanian Spesifik Lokasi 2011 di Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi, Bogor, Kamis, 17 November 2011.
Awal November lalu, Badan Pusat Statistik merilis angka ramalan III produksi padi. Dalam rilis tersebut, produksi padi tahun ini diperkirakan turun 1,63 persen dari 68,06 juta ton gabah kering giling (GKG) menjadi 65,39 juta ton GKG.
Produksi padi yang rendah ini, kata Rusman, seperti yang pernah terjadi pada 2009 lalu. Saat itu, produksi padi hanya 50,9 juta ton GKG. "Aram III itu hasil perhitungan sampai Agustus. Sedangkan sekarang sudah November sehingga sangat sempit untuk bisa mengubah angka produksi padi tahun ini," ungkapnya.
ROSALINA