TEMPO Interaktif, Jakarta - Calon pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mendatangi kantor KPK pada Rabu 23 November 2011 sore. Bambang datang melaporkan harta kekayaannya ke kantor KPK. "Saya datang untuk mengisi LHKPN," kata Bambang seusai mengisi formulir harta kekayaan. Bambang tidak menyebutkan nilai harta kekayaanya yang dilaporkan ke KPK, namun jumlahnya disebut sama dengan yang diserahkan ke Panitia seleksi.
Bambang mendatangi kantor Komisi antikorupsi atas inisiatif sendiri. Dia datang melaporkan hartanya setelah Komisi Hukum DPR mempersoalkan format laporan harta kekayaan calon.
Ketika Komisi Hukum melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap capim KPK Abraham Samad pada Senin lalu, ditemukan lampiran harta kekayaannya tertera nama pemimpin KPK periode lama yaitu Taufiqurahman Ruki dan Erry Riyana Hardja Pamekas.
Anggota Komisi Hukum Aboebakar Alhabsy mengatakan, ada capim KPK lainnya yang memiliki format harta kekayaan yang sama dengan Abraham. "Abraham dan Abdullah pakai LHKPN versi lama. Aryanto Sutadi juga pakai form lama, namun nama-nama yang lama dicoret tanpa diganti nama yang baru," kata politisi Partai Keadilan Sejahtera ini melalui pesan BlackBerry.
Aboebakar mengatakan, capim KPK lainnya seperti Adnan Pandu Praja, Yunus Husein dan Zulkarnaen memakai format yang baru. "Namun Yunus Husein dan Zulkarnaen tidak menandatangani laporan tersebut."
Sedangkan Bambang, kata Aboebakar, tidak tertera nama surat kuasa pengumuman dan klarifikasi. Adapun Handoyo, "menggunakan LHKPN yang telah dilaporkan ke KPK sebelumnya," ujar Aboebakar.
Ihwal sengkarut format formulir itu, Bambang tidak mempermasalahkannya. "Menurut saya itu tidak substansial," katanya.
Dia juga menyakini adanya kisruh itu tidak akan mempengaruhi jadwal penetapan capim KPK yang baru. "Saya kira tetap sesuai target, karena sekarang ada dua capim yang diuji setiap hari," ujar Bambang.
RUSMAN PARAQBUEQ