TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia menduga produser program Sosialite yang ditayangkan oleh TV One mengetahui acara pemberian amal yang digagas Fifie Buntaran di Hotel Seraton, 10 November lalu telah direkayasa. Dugaan ini muncul setelah membaca transkrip Blackberry Messenger antara Valencia Mieke Randa alias Silly dengan reporter TV One.
"Dari transkrip, produser tahu acara untuk kebutuhan tayangan Sosialite," kata anggota KPI, Ezki Suyanto, Kamis, 23 November 2011. Dalam salah satu transkripnya, reporter menyatakan TV One mengaku ada penipuan. Mereka bahkan sudah melakukan rapat internal.
Namun, TV One tetap mencuplik sejumlah gambar untuk program Sosialite. Produser program, dari percakapan via BBM menyatakan, jika ada yang keberatan dengan tayangan dipersilakan mengajukan pernyataan tertulis.
Jika terbukti benar menayangkan acara rekayasa, Ezki menyatakan, TV One sudah melakukan kebohongan publik. Lembaga penyiaran seharusnya tidak memberitakan acara yang diduga sebagai rekayasa. "Kami akan minta pendapat Dewan Pers."
Ezki menyatakan, setelah acara charity pada 10 November itu selesai, Silly sempat menanyakan uang yang akan disumbangkan untuk Nando. Tapi oleh panitia dia diberitahu jika acara ini adalah untuk kebutuhan tayangan salah satu program TV One.
Keesokan harinya, Silly menghubungi semua pihak untuk menyampaikan keberatan jika wajah dan foto Nando ditampilkan. TV One memenuhi permintaan ini tapi tidak penuh. Sebab, masih ada tayangan yang menampilkan wajah Silly meskipun hanya selama tiga detik.
KPI akan mengkaji dialog antara Silly dengan reporter lebih dalam. Kajian ini untuk mencari tahu siapakah yang sebenarnya membuat acara settingan ini. Namun, jika terbukti melakukan menayangkan acara bohong, ada ancaman sanksi pidana bagi lembaga penyiaran.
Ezki menegaskan, satu hal yang sudah dilanggar TV One adalah mengabaikan hak tolak narasumber. Meski sudah ada permintaan menghilangkan seluruh gambar, TV One tetap menayangkan gambar Silly di program itu. "Ini bukan masalah durasi, tapi ada hak yang diabaikan," kata dia.
Silly yang ditemui seusai bertemu komisi, tidak bersedia memberi banyak pernyataan. "Semua sudah saya sampaikan kepada KPI," kata dia.
Sebelumnya, masalah ini mencuat setelah Valencia Mieke Randa, pemilik akun @justsilly di jejaring media sosial twitter menulis "Charity Settingan" di blog pribadinya. Silly diminta oleh Fifie Buntaran, untuk datang ke acara amal di Hotel Sheraton pekan lalu.
Di dalam acara itu, Silly datang sesaat sebelum acara berakhir. Dia diminta menjelaskan kepada peserta mengenai seorang anak bernama Nando, penderita gagal ginjal yang segera butuh pertolongan. Peserta antusias dengan penjelasan in. Gaun-gaun dilelang dengan harga puluhan juta rupiah hingga Rp 100 juta.
Saat acara berakhir, tak ada uang bantuan untuk Nando. Fifie Buntaran beralasan bantuan tidak diberikan karena Silly datang terlambat. Dia mengaku mengalihkan bantuan kepada pihak lain. Namun, Silly justru mendapat informasi bahwa acara itu sebuah rekayasa belaka.
Hingga berita ini diturunkan, General Manager Internal Affair TV One, Totok Suryanto, belum menanggapi panggilan yang dilayangkan oleh Tempo. “Saya masih rapat,” katanya.
I WAYAN AGUS PURNOMO