TEMPO Interaktif, Samarinda - Pencarian korban hilang akibat runtuhnya jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, terus dilanjutkan karena cuaca memungkinkan. "Sepanjang malam ini kami terus mencari," kata Kepala Sub bagian Penanggulangan Bencana Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol Linmas) Kutai Kartanegara, Herlambang, Sabtu malam ini, 26 November 2011.
Menurut Herlambang, pencarian dilakukan tin gabungan Kesbangpol Linmas, BASARNAS Kota Balikpapan dan Brimob Polda Kalimantan Timur. Tim beranggotakan 58 personil itu terus melakukan pencarian di sekitar jembatan yang runtuh. “Mereka sudah terlatih,” ujarnya. Tim dilengkapi enam unit perahu karet, 10 unit alat selam serta satu unit speed boat.
Hingga kini jumlah korban dan jumlah kendaraan yang tercebur ke Sungai Mahakam akibat runtuhnya jembatan terpanjang kedua di Kalimantan itu belum diketahui secara pasti.
Data sementara yang dihimpun Tempo menyebutkan empat orang meninggal dunia. Sebanyak 18 orang dilaporkan selamat dan masih menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD AM Parikesit Tenggarong.
Dari rumah sakit dilaporkan masih banyak orang yang merasa kehilangan sanak saudara. Seperti keluarga Budi Yulianto yang hingga kini masih hilang bersama istrinya, Rusmini dan kedua anaknya Aldi dan Alisa.
Hingga saat ini yang baru ditemukan adalah Alisia, bayi berusia satu setengah tahun. Kini jasadnya masih berada di ruang kamar mayat RSUD AM Parikesit.
FIRMAN HIDAYAT