TEMPO Interaktif, - Jembatan Sungai Mahakam di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang menghubungkan Tenggarong Seberang dengan Tenggarong Kota rubuh pada Sabtu 26 November 2011 pukul 16.30 WIT. Sejumlah korban tewas akibat insiden jembatan yang melintasi Sungai Mahakam itu.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menuturkan status jembatan yang ambruk masih dalam tahap perbaikan atau pengencangan pengenduran baut.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Timur, tiba-tiba ada tali putus yang kemudian secara berantai memutus tali lainnya. "Runtuhnya jembatan hanya 30 detik," ujar Sutopo dalam siaran pers yang diterima pada Sabtu, 26 November 2011.
Diakui Sutopo, meski berstatus perbaikan, jembatan tidak ditutup untuk umum, sehingga lalu lintas yang ada tidak kuat dan ambrol di Sabtu sore kemarin.
Akibatnya hingga kini tercatat 3 orang meninggal dunia, 5 luka berat, enam petugas hilang tenggelam. Kerugian materiil berupa empat mobil tenggelam. Untuk otopsi, ketiga jenazah korban kini berada di Rumah Sakit Pari Kesit Kabupaten Tenggarong.
Jembatan Mahakam mempunyai panjang 400 meter dengan lebar 10 meter dan tinggi lima meter. Jembatan ini diresmikan Presiden Soeharto pada 1987. Sebelum ambrol, jembatan sudah mengalami penurunan kekuatan konstruksi karena beban kendaraan. "Sudah enam kali ditabrak ponton," tulis Sutopo. Bahkan pada 23 Januari 2010 tiang jembatan hampir roboh karena ditabrak ponton batubara.
Selain Badan Penanggulangan Bencana Nasional, kini Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi juga datang untuk mengaudit struktur jembatan.
DIANING SARI