TEMPO Interaktif, Tenggarong - Menteri PU Djoko Kirmanto dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono meninjau jembatan Kartanegara yang runtuh. Dua menteri ini tiba di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu 27 November 2011 sekitar pukul 02.12 WITA.
Kepada wartawan Djoko menyatakan akan menurunkan tim Litbang PU untuk mencari penyebab runtuhnya jembatan. Menurut dia, dengan usia yang baru 10 tahun runtuhnya jembatan Kartanegara merupakan kejadian yang langka.
"Jembatan itu usianya harus panjang," kata Djoko Kirmanto. "Ini Langka, kenapa kok 10 tahun sudah ambruk. Nanti akan dilihat setelah ada laporan lengkap."
Turut mendampingi dua menteri, Kepala Polda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Bambang Widaryatmo serta Bupati Kutai Rita Widyasari bersama Wakilnya, Gufron Yusup.
Djoko mengaku dengan melihat runtuhnya jembatan dirinya belum bisa menduga-duga apalagi menyimpulkan. Ia menyatakan tetap akan menunggu kajian teknis dari tim Litbang PU yang akan datang ke Tenggarong, Minggu siang. "Saya belum bisa memberi penjelasan karena belum menerima laporan teknisnya," kata Djoko.
Jembatan Tenggarong ambruk pada Sabtu 26 November 2011 sekitar pukul 16.30 Wita. Akibat peristiwa itu empat orang ditemukan tewas, sedangkan 33 orang lainnya menderita luka-luka dan hingga saat ini 10 orang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AM Parikesit Tenggarong serta dua orang dirawat di RSUD AW Sjahranie Samarinda.
Hingga Minggu dini hari, tim SAR dari Brimob Polda Kalimantan Timur masih menyisir lokasi ambruknya Jembatan Tenggarong untuk mencari korban yang hilang.
Informasi yang dihimpun hingga Minggu dini hari menyebutkan terdapat 16 orang yang dilaporkan keluarganya hilang.
FIRMAN HIDAYAT