TEMPO Interaktif, Tenggarong - Jumlah korban hilang akibat runtuhnya jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, terus bertambah. Memasuki hari kedua, jumlah korban hilang yang dilaporkan sanak saudaranya menjadi 33 orang.
Jumlah tersebut bertambah dibandingkan laporan orang hilang pagi tadi, yang mencatat 16 orang hilang. "Sampai hari ini belum ada tambahan, korban meninggal dunia tetap empat orang," kata Ajun Komisaris Suryadi, petugas jaga posko pengaduan orang hilang, Minggu, 27 November 2011.
Begitu pula dengan jumlah korban yang luka juga bertambah menjadi 40 orang. Dari jumlah itu 10 orang masih menjalani rawat inap dan sisanya sudah bisa dipulangkan dan menjalani rawat jalan.
Polisi dan tim SAR Nasional mendirikan tenda tepat di sebelah Jembatan Kartanegara yang roboh. Di posko ini selain urusan pencarian korban jiwa juga tersedia pos pengaduan orang hilang.
Hingga kini proses pencarian korban terus dilakukan, terutama di bagian permukaan Sungai Mahakam. Perahu karet dari tim SAR secara bergantian menyisir sekitar lokasi runtuhnya jembatan.
Selain di permukaan, tim SAR juga menurunkan tim selam sebanyak 31 orang. Tujuannya untuk mengevakuasi korban yang terjebak di dalam rangka jembatan yang runtuh. Hingga Minggu sore tak ada seorang pun korban yang ditemukan.
Jembatan Kartanegara runtuh Sabtu sore sekitar 16.30 WITA. Diperkirakan puluhan orang menjadi korban karena pada saat runtuh terjadi antrean di atas jembatan sepanjang 710 meter ini.
Berdasarkan keterangan dari korban yang selamat, sebelum runtuh jembatan sempat miring karena salah satu jalur macet akibat adanya pekerjaan. Karena antrean inilah diperkirakan berat beban tak berimbang menyebabkan jembatan miring dan roboh.
FIRMAN HIDAYAT