TEMPO Interaktif, Tenggarong - Tim Search And Rescue gabungan akan mengangkat Jembatan Kartanegara yang ambruk sekaligus untuk mengevakuasi korban yang terjebak. Rencana ini akan dijalankan Senin besok dengan menggunakan crane sebanyak enam unit untuk mengangkat jembatan seberat 1.620 ton.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo, mengatakan jika tidak memungkinkan jembatan yang tenggelam akan digeser ke tepi sungai. Selanjutnya evakuasi korban lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan kondisi saat ini.
"Setelah kami amati struktur jembatan tersebut masih labil dari proses kolaps yang dia lakukan," kata Daryatmo kepada wartawan, Ahad, 27 November 2011.
Berdasarkan laporan yang diterima dari tim penyelam, kondisi jembatan di dasar Sungai Mahakam masih belum seluruhnya ambruk. Masih ada beberapa rangka yang perlu penyesuaian untuk benar-benar aman dievakuasi.
Jembatan tersebut saat ini berada di kedalaman hingga 50 meter di dasar sungai. Menurut Daryatmo, jembatan terbagi menjadi dua bagian. Di dalam rangka jembatan terjebak beberapa unit mobil. "Kalau jumlahnya kami belum bisa memastikan," kata dia.
Tim penyelam dalam laporannya tak menyebut jumlah kendaraan yang terjebak. Ini lantaran kondisi air Sungai Mahakam yang keruh. "Visibility-nya nol," ujar dia. Dengan kondisi itu tim penyelam menurutnya hanya bisa meraba.
Diperkirakan crane yang akan mengevakuasi tiba Minggu malam. Pada Senin evakuasi sudah bisa dilakukan. "Saya itu penginnya secepatnya selesai," katanya. Jembatan Kartanegara ambruk pada Sabtu kemarin, 26 November 2011. Akibatnya empat orang tewas dan puluhan orang hilang.
FIRMAN HIDAYAT