TEMPO Interaktif, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mengusut penyebab ambruknya jembatan Mahakam II di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Lembaga Antikorupsi ini menduga ambruknya jembatan disebabkan oleh ketidaksesuaian perencanaan ataupun spesifikasi barang.
"Ada Indikasi ketidakjujuran mengenai pelaksanaan barang dan jasa," kata Wakil Ketua KPK, M. Jasin, di kantornya, Senin 28 November. Namun Jasin mengatakan lembaganya terlebih dahulu menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan. Tujuannya agar KPK bisa mengetahui lebih teknis dugaan ketidaksesuaian perencanaan proyek itu. "Dari audit itu bisa diketahui apakah besinya kurang, kosong, atau semennya yang sedikit," kata dia.
Jembatan Mahakam II runtuh pada Sabtu pekan lalu. Kecelakaan pada jalur transportasi sepanjang 710 meter itu menyebabkan 5 orang meninggal dunia, 29 orang terluka, dan 33 orang hilang.
PT Bukaka Teknik Utama selaku kontraktor pemeliharaan jembatan menyatakan jembatan yang dibangun sejak 1995 itu tak memenuhi standar desain dari Kementerian Pekerjaan Umum. Salah satunya desain lengkungan jembatan yang tidak mencapai titik sandar proyek.
Jasin mengatakan sesuai dengan aturan KPK tidak bisa menelisik proyek di bawah 1999. Jadi KPK akan fokus pada pembangunan di atas tahun 1999, salah satunya pada proyek pemeliharaan. "Tapi itu akan disesuaikan dari hasil audit BPK," ujarnya.
Jasin menambahkan lembaganya juga akan menunggu partisipasi masyarakat untuk melaporkan dugaan penyimpangan dalam proyek tersebut. Ia berjanji akan menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut. "Kalau ada dorongan masyarakat kami akan konsen," katanya.
TRI SUHARMAN