TEMPO Interaktif, Tenggarong - Rencana evakuasi bangkai jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur, Selasa, 29 Novcember 2011 gagal lagi. Derasnya arus didasar sungai dan jarak pandang nol membuat evakuasi terhambat.
"Rencananya kami akan memotong badan jembatan, tapi tak berhasil," kata Kepala Badan SAR Naional, Marsekal Madya Daryatmo, kepada wartawan di Posko Tim SAR Tenggarong.
Kegagalan ini merupakan kali kedua dari perencanaan yang akan dilakukan Tim SAR. Sebelumnya, Tim SAR memutuskan akan mengangkat pakai crane sebanyak enam unit. Namun, itu tak berhasil karena kemampuan angkat beban crane tidak mencukupi.
Hari ini dijadwalkan evakuasi korban dan jembatan. Tim SAR menyiapkan dua pilihan. Pertama, menurunkan tim selam khusus untuk memotong rangka jembatan dengan las. Harapannya dengan mengurai rangka, penyelamatan mobil-mobil yang terjebak dalam rangka jembatan menjadi lebih mudah.
Dengan mengurai rangka jembatan, derasnya arus bisa membawa kendaraan yang terjebak ke lokasi yang lebih dangkal.
Rencana kedua, menarik jembatan ke lokasi yang lebih dangkal. Jaraknya 200 meter ke arah hilir. Titik aman kedangkalan mkencapai 16 meter. Untuk mendukung evakuasi tim menggunakan tug boat atau kapal tarik. Berdasarkan perhitungan Tim SAR dibutuhkan sekitar sembialn tug boat. Selain itu, untuk mengangkat bangkai jembatan, tiga alat berat jenis crane.
Namun di luar perhitungan, arus di dasar Sungai Mahakam sangat deras. Tim selam yang didatangkan khusus tidak bisa menjangkau titik yang akan dilakukan pemotongan. "Derasnya arus di dasar sungai, penyelam tak bisa menjangkau titik yang akan dipotong," katanya.
FIRMAN HIDAYAT