TEMPO Interaktif, Kabul:Rencana pemangkasan oleh Amerika Serikat dan lebih dari selusin negara akan memotong kehadiran militer asing di Afganistan hingga 40 ribu tentara sampai akhir tahun depan kemarin diumumkan. Amerika Serikat melakukan penarikan terbanyak, yakni hingga 33 ribu tentara.
Menurut angka-angka yang dirilis Pentagon, jumlah itu sekitar sepertiga dari 101 ribu tentara yang berada di Afganistan pada Juni lalu--puncak kehadiran militer Amerika dalam perang yang sudah berlangsung satu dekade di negeri itu. Lusinan negara dari koalisi 49 negara juga mengumumkan penarikan.
Dari Lahore, Pakistan menyatakan memboikot pertemuan membahas masa depan Afganistan sebagai protes serangan udara NATO yang menewaskan 24 tentaranya akhir pekan lalu. Keputusan untuk tidak hadir pada Konferensi Bonn di Jerman pekan depan itu seusai sidang kabinet yang dipimpin Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani.
Pakistan menyebutkan, serangan udara itu melanggar kedaulatan dan mandat pasukan internasional di Afganistan. NATO dan Amerika Serikat telah meminta maaf atas serangan itu. Namun Pakistan menanggapinya dengan menutup jalur kunci suplai NATO lewat wilayahnya ke Afganistan.
"Pakistan memutuskan tak hadir di konferensi Bonn sebagai bentuk protes," ujar seorang pejabat kepada Reuters seusai sidang kabinet di Lahore.
Sebelumnya, Afganistan mengharapkan kehadiran Pakistan. "Kami ingin Pakistan sebagai tetangga dan sobat kami bisa hadir," ujar Ashraf Ghani, pemimpin upaya-upaya untuk militer Afganistan mengambil alih dari pasukan asing. "Terdapat 100 negara dan organisasi internasional yang diundang pada konferensi (Bonn) ini."
REUTERS | BBC | AP | DWI ARJANTO