Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Rumah Tangga Rawan Terkena HIV

image-gnews
Ibu sedang menyusui bayi, Jakarta, 23 Januari 2003.Foto : TEMPO/ Hendra Suhara
Ibu sedang menyusui bayi, Jakarta, 23 Januari 2003.Foto : TEMPO/ Hendra Suhara
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Suami bisa saja mengaku tak pernah menggunakan narkotika suntik atau tidak pernah "jajan" ke wanita penjaja seks. Namun, kebohongannya pasti terbongkar saat istrinya terpapar virus perontok kekebalan tubuh (human immunodeficiency virus). Apalagi, jika sang istri adalah wanita baik-baik, bukan pengguna narkotika suntik dan tak pernah berhubungan seks dengan pria lain. Celakanya, kasus istri atau ibu rumah tangga baik-baik yang tertular virus HIV dari suami ini terus meroket, termasuk di Ibukota.

"Ibu rumah tangga kini menjadi salah satu kelompok yang paling rawan terkena HIV/AIDS," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI Jakarta Rohana Manggala, dalam temu media di Jakarta, Kamis pekan lalu. Hajatan itu digelar berkaitan dengan Peringatan Hari AIDS Dunia, yang jatuh hari ini. Selain Rohana, ikut berbicara juga Ketua Pokja HIV RSUD Tarakan, dokter Ekarini Aryasatiani.

Kasus di Jakarta, sebagai salah satu provinsi dengan kasus HIV/AIDS tertinggi di Indonesia, menunjukkan hal itu. Selama Januari-Agustus 2011, ibu rumah tangga pengidap penyakit ini ada 147 kasus. Angka ini terbesar kedua di bawah kelompok karyawan dengan angka 283 kasus. Adapun HIV/AIDS di kalangan wanita penjaja seks justru kecil, yakni 9 kasus.

Terjangkitnya ibu rumah tangga itu tak lepas dari kebiasaan kaum pria, juga suami, di Jakarta. Menurut Rohana, sembari mengutip sebuah hasil penelitian, dari sekitar sembilan juta warga Jakarta, ada sekitar satu juta lelaki yang menjadi pelanggan pekerja seks, 11 ribu pengguna napza suntik, dan 61 ribu GWL (gay, waria, dan lelaki suka lelaki). “Para pria dengan risiko tinggi HIV/AIDS itu kemudian menikah dengan sekitar 500 ribu perempuan,” katanya.

Besarnya Ibu rumah tangga yang menikah dengan pria berisiko tinggi HIV/AIDS ini membuka penularan kepada anak-anak mereka. Berdasarkan data Seksi Surveilans Epidemiologi HIV/AIDS Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dari awal 2011 sampai Agustus, terdapat 17 kasus penderita HIV/AIDS pada kelompok umur 0-1 tahun, 13 kasus pada kelompok umur 1-5 tahun, dan 10 kasus pada kelompok umur 5-14 tahun.

Dokter Ekarini menambahkan, penularan HIV/AIDS bisa terjadi melalui berbagai cara, yaitu hubungan seksual, transfuse darah, jarum suntik pengguna narkoba, serta penularan dari ibu dan anak. Untuk kasus di Jakarta pada 2010, mayoritas penyebaran HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seksual (40-50 persen) dan jarum suntik pengguna narkoba (45-55 persen). Adapun penyebaran penyakit ini dari ibu ke anak tercatat ada dua persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Banyaknya kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga, umumnya terjadi melalui hubungan seksual dengan suami yang telah terkena HIV/AIDS," kata Ekarini. Misalnya, suami dulu mantan pengguna narkoba, kemudian nikah. Sedangkan istri tidak tahu bahwa suami itu sudah terkena HIV/AIDS. Atau, bisa juga karena suami suka "jajan" dengan wanita penjaja seks, lalu mengidap HIV/AIDS, buntutnya tertularlah sang istri. Nah, ketika istri hamil dan melahirkan, maka virus ini pun tertular ke bayi mereka. Penularan HIV dari ibu ke anak, kata dia, "Bisa terjadi pada saat kehamilan, persalinan, dan menyusui."

Lantaran ada risiko penularan HIV/AIDS dari ibu ke anak (preventing mother to child transmission/PMTCT), menurut Ekarini, maka pada dasarnya orang dengan HIV/AIDS (ODHA) perempuan tak dianjurkan hamil. Pasangan suami-istri bisa memilih berbagai pilihan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, seperti vasektomi dan tubektomi, alat kontrasepsi dalam rahim, suntik dan implant, maupun kondom.

Bagi ODHA, menurut Ekarini, pengobatan antiretroviral harus dilakukan sepanjang hidupnya. Untuk itu, dukungan psikologis, sosial, maupun perawatan untuk mereka sangat dibutuhkan. “Jangan lakukan isolasi sosial atau diskriminasi. Yang dijauhi itu penyakitnya, bukan orangnya,” katanya.

AMIRULLAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Media briefing Peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2023 ''Bergerak Bersama Komunitas, Akhiri AIDS 2030
Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.


Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.


Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Buah Matoa. shutterstock.com
Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.


AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

Penampilan tersangka pria berinisial MDS (20) yang menganiaya korban pria berinisial D (17) di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, Rabu 22 Februari 2023. ANTARA/Luthfia Miranda Putri
AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.


Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Equalize Our Child & Gala Premiere Film Pendek
Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.


Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Drama musikal Rent dipentaskan pada 25 - 27 November 2022 di Teater Ciputra Artpreneur. (Dok.Teman Musical)
Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.


Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.


Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Ilustrasi pemeriksaan HIV. ANTARA/Zabur Karuru
Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.


World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

Diskusi Ngobrol@Tempo bertajuk World AIDS Day 2021
World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.


Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Sejumlah mahasiswa memegang pita merah dalam kampanye peduli HIV/AIDS di Sichuan, Cina, (01/12). REUTERS/Stringer
Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.