TEMPO Interaktif, Jakarta - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta akan menggelar Kongres Kebudayaan Betawi mulai Senin, 5 Desember 2011, hingga Rabu, 7 Desember 2011. Pelaksanaan kongres digelar setiap harinya di Hotel Grand Cempaka, Jalan Letjen Soepreapto, Nomor 51, Jakarta Pusat, pukul 10.00 WIB sampai selesai.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman, mengatakan kongres bertujuan melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Betawi. Hasil kongres menjadi rekomendasi untuk menyusun strategi kebudayaan.
"Rekomendasi usulan kebijakan pelestarian budaya bisa menjadi perda. Kebudayaan penting sekali bagi peradaban," kata Arie, saat jumpa media di Balai Kota, Kamis, 1 Desember 2011.
Ia berharap kongres menjaring saran dan keinginan publik dalam upaya pelestarian budaya. Menurut dia, legalitas pelestarian budaya terdapat pada 11 aspek. Di antaranya aspek kesenian, kepurbakalaan, kesejarahan, permuseuman, kebahasaan, kesusastraan, tradisi, kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kepustakaan, kenaskahan, dan perfilman.
Menurut Arie, materi kongres akan dimatangkan sebelumnya dalam diskusi. Para pembicara yang terlibat di antaranya Endo Suando, Ibnu Wahyudi, Abdul Aziz, Candrian Attahiyat, Mona Lohanda, dan Nindyo Barata.
Peserta kongres yang terdaftar berjumlah 200 orang. Peserta mewakili unsur Lembaga Kebudayaan Betawi, Badan Musyawarah Betawi, pemerhati media, dan akademikus.
HERU TRIYONO