TEMPO Interaktif, Tenggarong - Tim Search and Rescue memutuskan memperpanjang waktu evakuasi korban dan bangkai kendaraan yang terdampar di dasar Sungai Mahakam, Sabtu, 3 Desember 2011, akibat ambruknya jembatan Kartanegara.
Perpanjangan proses evakuasi dilakukan karena masih ada 16 korban yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan. Hingga hari ke delapan bangkai mobil belum satu pun terangkat dari dasar. Pencarian korban jiwa ambruknya jembatan Kutai Kartanegara sempat dihentikan pada 1 Desember karena terjadi gerakan pada pylon atau tiang utama jembatan.
"Masih ada korban dan kendaraan yang belum dievakuasi," kata Harmoniadi, Kepala SAR Perwakilan Kalimantan Timur, Sabtu.
Menurut dia hari ini kegiatan SAR difokuskan mengangkat satu unit kendaraan dengan crane-bus. Kendaraan yang akan diangkat berada di luar rangka bangkai jembatan.
Berdasarkan hasil potret Side Scan Sonar, jumlah kendaraan berjumlah tujuh unit. Diketahui satu unit kendaraan masih terjebak di dalam rangka jembatan di dasar sungai. Sisanya, enam unit kendaraan sudah berada di luar rangka jembatan.
Selain pengangkatan bangkai kendaraan, tim SAR tetap mencari korban di permukaan. Penyisiran dengan kapal karet dan speedboat terus dilakukan. Sepanjang Sabtu tim SAR telah mengevakuasi satu korban lagi. Hingga kini mayat yang ditemukan masih belum teridentifikasi.
Pada Sabtu, 26 November 2011, sekitar pukul 16.30, WITA jembatan ini roboh. Jembatan yang melintas di atas Sungai Mahakam ini merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia dengan bentang bebas mencapai 270 meter. Secara keseluruhan panjang jembatan ini melebihi 700 meter.
FIRMAN HIDAYAT