TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama, Irsal Kamaruddin, membantah anak buahnya sudah mendongkrak kabel vertikal Jembatan Tenggarong. Dia bahkan berkukuh pegawainya belum melakukan perbaikan apa pun. "Kami ini masih dalam tahap persiapan," ujar Irsal saat dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Desember 2011.
Menurut Irsal, polisi salah paham. Pegawainya memang berada di sekitar jembatan. Tapi belum bekerja.
Ihwal pendongkrakan kabel vertikal yang menghubungkan kabel penggantung dengan permukaan jembatan diakui oleh Irsal masuk dalam standard operating procedure (SOP) perawatan jembatan. "Untuk mengencangkan baut," ujar dia.
Cara kerjanya, pertama petugas akan mengukur daya terlebih dahulu pada baut supaya diketahui apakah kabel perlu dikencangkan atau sudah pas. "Karena di sini bukan hanya feeling yang bekerja, tapi dengan alat," ucap Irsal. Pengukuran tersebut dilakukan dengan memasang alat di ujung kabel vertikal di bawah kolong jembatan.
Kemudian, jika disimpulkan bahwa baut perlu dikencangkan, maka kabel vertikal akan didongkrak. "Jangan diasumsikan seperti dongkrak mobil. Ini adalah dongkrak hidrolik yang ada alat ukurnya," tutur Irsal.
Dia menegaskan bahwa standardisasi (SOP) perawatan jembatan sudah diserahkan terlebih dahulu kepada konsultan Kementerian Pekerjaan Umum. "Kami kan enggak bisa bypass, gitu," tuturnya. Selain itu, semua prosedural SOP yang sama sudah dilakukan oleh Bukaka selama bertahun-tahun.
Sementara itu, ihwal kabar bahwa pihak berwajib membidik salah satu anak buahnya untuk menjadi tersangka, ia memilih patuh pada hasil kajian tim independen. "Seperti yang sudah kami sepakati di Komisi V DPR dengan Menteri PU dan sejumlah pejabat lainnya, lebih baik diserahkan kepada tim independen," katanya.
Irsal melanjutkan bahwa pertanyaan mengenai siapa yang paling bersalah dan bertanggung jawab saat ini hanya menimbulkan polemik dan resistensi dari masing-masing pihak. "Kasih kesempatan tim dari ITB, UI, UGM, dan ITS bekerja dulu," ujar dia. Tim ahli independen punya waktu sebulan untuk melakukan kajian tersebut.
Hingga saat ini, kata Irsal, baru staf perawatan jembatan di lapangan yang dimintai keterangan oleh polisi. Irsal bersama jajaran direktur lainnya hingga saat ini belum dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.
FEBRIANA FIRDAUS