TEMPO Interaktif, Tenggarong - Tim SAR berhasil mengangkat satu unit mobil korban ambruknya Jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Ahad petang ini, 4 Desember 2011. Mobil Daihatsu Xenia berwarna hijau muda dengan nomor polisi KT 2986 AV dievakuasi pada pukul 18.00 WITA.
"Berhasil satu mobil, harus kami syukuri," kata Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Daryatmo, kepada wartawan, Ahad, 4 Desember 2011.
Mobil tersebut diketahui merupakan kendaraan yang dikemudikan Budi Yulianto, 30 tahun; bersama istrinya, Rusmini, 30 tahun; dan ketiga anaknya; Aldi, 12 tahun; Alisa (10); dan Alisyia (1,6). Kelimanya telah ditemukan tewas tenggelam bersama ambruknya jembatan. Saat dievakuasi, kondisi mobil dalam kondisi rusak. Atap mobil ringsek. Kaca mobil pecah.
Koordinator Lapangan Tim SAR, Abram Benyamin Kolimon, mengungkapkan, berdasarkan laporan dari petugas di atas kapal, tak ditemukan korban di dalam mobil. "Dari laporan petugas, tak ada korban," katanya.
Keberhasilan perdana mengangkat mobil ini disambut ceria petugas SAR, termasuk para penyelam. Pasalnya, mobil itu bisa terangkat setelah sembilan hari pencarian dengan menyelam.
Daryatmo menyatakan, setelah mengangkat mobil, pencarian untuk sementara dihentikan. "Akan kami lanjutkan besok, penyelam benar-benar letih," katanya.
Jembatan Kartanegara ambruk pada Sabtu, 26 November 2011. Berdasarkan hasil echo sounder, terdeteksi sebanyak 13 unit kendaraan yang ada di dasar Sungai Mahakam. Satu di antaranya diperkirakan bus yang terjebak di dalam rangka jembatan.
Daryatmo menjelaskan posisi kendaraan yang ada di dasar sungai selalu bergerak sehingga menyulitkan proses evakuasi. Daryatmo menambahkan, derasnya arus sungai menjadi masalah tersendiri dalam proses evakuasi. Menurutnya, mobil yang sudah ditengarai sesuai koordinat hasil echo sounder selalu bergerak. "Kami selalu kejar-kejaran dengan posisi mobil," katanya.
Dengan keberhasilan satu unit mobil ini, ia berharap akan memudahkan proses evakuasi selanjutnya.
FIRMAN HIDAYAT