TEMPO Interaktif, Jakarta - Rumah-rumah warga di Jalan Kapuk Raya, tepatnya wilayah Kampung Apung, Cengkareng, Jakarta Barat, mulai digenangi air. Genangan hingga setinggi setengah meter tidak hanya menenggelamkan badan jalan, tapi juga sudah memasuki rumah-rumah warga.
Rumah Ketua RW 01, Juhri, misalnya. Air setinggi sekitar 10 sentimeter tampak menggenangi halaman depan rumahnya. "Sekarang sudah agak surut," ujarnya, Ahad, 4 Desember 2011.
Menurut Juhri, ketinggian genangan terus naik sejak dua hari lalu saat hujan turun. Ia menambahkan, rob ikut memperparah genangan dan membuatnya meluas. Wilayah yang tergenang air sejak dua hari lalu adalah RT 03, 05, 07, 09, dan 10.
Rudi Suwandi, 41 tahun, warga setempat, bahkan mengatakan permukaan air sudah mulai naik sejak seminggu lalu. "Kalaupun ada genangan air, warga biasanya tidak akan mengungsi. Soalnya sudah terbiasa banjir," katanya.
Namun dibandingkan tahun lalu, genangan air yang biasa menghampiri warga sedikit berkurang. Hal ini, kata Rudi, disebabkan adanya pemasangan turap di sepanjang Kali Angke. "Jalanan di Kampung Apung juga sudah ditinggikan di beberapa titik," katanya.
Kampung Apung merupakan satu di antara daerah di Ibu Kota yang kerap dilanda banjir. Namun kampung ini memiliki perbedaan bila dibandingkan dengan wilayah yang lain.
Air yang datang karena banjir 1996 lalu seperti tak pernah mau pergi. Warga mengalah dan memilih meninggikan kediaman dan jalan-jalan di sana. Jadilah kampung itu dikenal sebagai kampung apung.
ADITYA BUDIMAN