TEMPO Interaktif, Jakarta - Penyerangan bersenjata terhadap sebuah kantin terjadi di Aceh. Warung makan di lingkungan PT Satya Agung yang terletak di Simpang Keramat, Aceh, diberondong peluru Minggu tengah malam lalu. Akibat dari penyerangan itu, tiga warga meninggal dunia dan lima orang menderita luka berat.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution, berdasarkan keterangan saksi dan penyelidikan pihak polisi setempat, dapat disimpulkan penyerang terdiri atas lima orang tak dikenal bersenjatakan senjata api jenis Avtomat Kalashnikova 194 (biasa disebut: AK 47). Mereka tidak bisa dikenali lantaran menggunakan puntup kepala.
Dari tempat kejadian ditemukan sejumlah barang bukti berupa sejumlah selongsong peluru dari jenis AK 47 dan jenis Sejata Serbu varian-1 (SS1). Kepolisian RI, menurut Saud, belum bisa menerka motif dari penyerangan ini.
"Motif masih dalam pendalaman," ujarnya kepada wartawan Senin, 5 Desember 2011.
Polisi, kata Saud, tidak mau gegabah mengaitkan peristiwa ini dengan organisasi separatis manapun. Termasuk Gerakan Aceh Merdeka (GAM). "Pelaku masih dalam pengejaran," katanya.
Kepolisian juga belum dapat memastikan adanya keterkaitan peristiwa ini dengan pelemparan granat beberapa waktu lalu dan situasi Pemilihan Kepala Daerah. Untuk sementara, kepolisian masih memeriksa peristiwa-peristiwa ini berdiri sendiri.
Lima pelaku ini, menurut keterangan tujuh orang saksi yang diperiksa, datang dengan jalan kaki menuju kantin. Kedatangannya tidak diketahui karena dilakukan secara diam-diam. "Saksinya tujuh orang karyawan," kata Saud.
FRANSISCO ROSARIANS