TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang laki-laki yang mengendarai motor bebek jenis Supra X tadi pagi, 6 Desember 2011, terlibat kecelakaan dengan taksi Gamya di jalur lambat Sudirman. Menurut keterangan saksi mata, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 di ruas Sudirman depan gedung Sequis Tower.
Menurut Jajang, petugas keamanan Sequis Tower yang melihat kejadian, pengendara motor tersebut sempat terjerembap ke dalam galian gorong-gorong, sekitar tiga meter kedalamannya. Pantauan Tempo, di dasar gorong-gorong tersebut terdapat bercak-bercak darah korban.
Menurut Jajang, sebelum kecelakaan terjadi, pengendara motor tersebut hendak menyalip dari kiri. Saat itu lebar jalur lambat Sudirman lebih sempit dari biasanya lantaran sedang ada pekerjaan proyek gorong-gorong. Semula ada dua lajur jalan di jalur lambat Sudirman. Satu lajur habis dipakai untuk proyek. Di lajur yang bisa dilalui itulah motor tersebut menyalip.
Tak disangka tiba-tiba taksi Gamya berjalan ke kiri, senggolan pun terjadi. Menurut saksi mata yang menolak menyebutkan nama, dari arah kanan juga ada motor yang menyalip taksi tersebut. "Jadi dari kiri dan kanan dia disalip," katanya.
Menurut Jajang, saat senggolan terjadi, baik taksi maupun motor tengah berjalan dengan kecepatan agak kencang. Setelah tersenggol, motor terjatuh dan terjepit di bawah bumper taksi. "Terseret sekitar lima meter," katanya.
Nahas, si pengendara juga ikut terjepit di bagian belakang ban depan taksi. "Saat terseret kayu papan pembatas menusuk kakinya," kata Jajang.
Menyadari hal tersebut, sopir taksi menghentikan mobilnya. Tapi motor dan pengendara masih terjepit di bawah. Jajang dan tukang ojek itu kemudian berupaya membantu pengendara motor lepas dari impitan mobil. Saat itu posisi kaki pengendara motor terjepit di bagian kiri mobil, sementara badan hingga kepala menjorok ke galian gorong-gorong. "Kami angkat mobilnya," kata Jajang.
Ternyata, setelah mobil diangkat, badan pengendara motor terjatuh ke dasar gorong-gorong. Kayu pembatas proyek yang semula menancap di kaki terlepas dengan sendirinya.
Jajang dan tukang ojek tadi mengatakan saat terjatuh darah mengucur deras dari kaki si pengendara. "Lututnya ngaplek," kata si tukang ojek. Orang-orang di lokasi sontak membantu korban keluar dari dasar gorong-gorong.
"Dia tidak pingsan. Malah sempat meneriaki taksi agar bertanggung jawab dan tidak pergi," katanya.
Korban kemudian diangkut menggunakan taksi untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat. Menurut Jajang, korban dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta Selatan. Sementara taksi diderek mobil polisi.
ANANDA BADUDU
