TEMPO Interaktif, Pentagon - Kantor Kementerian Pertahanan Amerika Serikat membantah kabar yang menyebutkan bahwa pesawat tanpa awak hilang di wilayah Iran akibat ditembak jatuh.
Bantahan tersebut disampaikan Pentagon, Senin, 5 Desember 2011, menanggapi berita di berbagai media yang mengabarkan keberhasilan militer Iran menembak jatuh siluman besi Amerika Serikat yang bertugas memata-matai pergerakan militer Iran.
Media Iran, Ahad lalu, memberitakan bahwa pasukan Garda Revolusi berhasil merontokkan RQ-170, siluman besi Amerika Serikat, di wilayah timur Iran. Kini pesawat tempur tanpa awak itu disita oleh militer Iran.
RQ-170 Sentinel adalah sebuah pesawat tanpa awak berteknologi tinggi dibuat oleh pabrikan Lockheed Martin pada 2009. Pesawat ini bergabung armada Angakatan Udara Amerika Serikat pada 2010 yang bertugas mematai-matai wilayah musuh. Tugas yang dianggap sukses RQ-170 adalah membuntuti gerakan Usamah bin Ladin di Pakistan hingga ajal menjemput pemimpin Al-Qaidah itu.
Juru bicara Pentagon KaptenJohn Kirby mengatakan kepada pers, "Kami tak memiliki petunjuk yang menyebutkan pesawat tanpa awak kami jatuh."
Bantahan Pentagon bertolak belakang dengan pengakuan pemerintah Amerika Serikat. Dalam sebuah keterangan kepada pers yang dikutip NBC News, salah seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa pesawat yang dioperasikan CIA jatuh akibat ditembak pasukan Iran. "Kini pesawat tersebut disita oleh militer Iran," ujarnya kepada NBC News.
Para pejabat tersebut mengatakan kepada NBC News bahwa penerbangan pesawat tanpa awak yang dilakukan oleh CIA itu kehilangan kontrol sehingga masuk ke dalam teritorial Iran dan jatuh di wilayah pegunungan Iran.
Misi pesawat rahasia ini, menurut sejumlah sumber, tak jelas apakah dioperasikan di Afganistan atau Iran. Meskipun demikian, mereka membenarkan bahwa siluman besi dengan panggilan RQ-170, yang pernah sukses memburu Usamah bin Ladin di Pakistan, itu jatuh ditembak militer Iran.
AL ARABIYA | NBC NEWS | CHOIRUL