TEMPO Interaktif, Washington - Petinju Inggris Amir Khan kehilangan gelar WBA dan IBF kelas welter junior setelah kalah angka dari petinju Amerika Serikat Lamont Peterson, Sabtu waktu setempat, 10 Desember 2011.
Wasit Joseph Cooper mengurangi satu poin Khan karena mendorong Peterson di akhir ronde ketujuh dan satu poin lagi karena Khan memukul Peterson setelah bel berbunyi di ronde ke-12.
Pengurangan poin tersebut sangat penting, sehingga Khan kalah. Juri Nelson Vasquez memberi poin 114-111 untuk kemenangan Khan. Namun dua juri lainnya, George Hall dan Valerie Dorsett, memberi kemenangan untuk Peterson dengan angka 113-112.
Menanggapi kekalahan tersebut, Khan mengatakan, “Rasanya saya seperti melawan dua orang di sana. (Peterson) terus mencoba mendesak saya. Ia terus menerjang dengan kepalanya yang selalu menunduk ke bawah. Ia sangat efektif dalam menekan. Tapi saya petinju yang tampil lebih bersih sepanjang malam itu.”
“Saya siap tanding ulang. Saya tahu pertarungan di kampung halamannya bakal sulit,” tutur Khan.
Khan yang memiliki rekor 26 kali menang dan dua kali kalah mengawali duel dengan pukulan yang cepat dan kombinasi serangan. Ia pun menjatuhkan Peterson di ronde pertama. Sedangkan Peterson yang memiliki rekor 30 kali menang, sekali kalah, dan sekali seri, mencoba bangkit dengan terus menekan Khan. Ia terus mendesak dengan mendaratkan tinju ke tubuh Khan, sehingga lawannya tersudut.
“Itu merupakan duel 12 ronde, bukan duel tiga ronde,” kata Peterson. “Saya tidak khawatir ketika saya terjatuh.”
Khan mendapat angin di ronde kesembilan ketika kedua petinju bertubi-tubi membalas pukulan. Di tiga ronde terakhir, keduanya sama-sama mengerahkan kemampuan terbaik mereka.
“Banyak orang menganggap saya tidak diunggulkan,” ujar Peterson. “Mereka tidak memberi kesempatan saya untuk menang. Saya pasti akan memberinya tanding ulang. Ia memberi saya kesempatan merebut gelar. Jadi, saya akan memberikannya tanding ulang.”
Oscar De La Hoya dari Golden Boy Promotion yang menggelar laga tersebut mengatakan, “Bakal ada tanding ulang.”
REUTERS| AP| KODRAT