TEMPO Interaktif, Jakarta - Adang Daradjatun, suami Nunun Nurbaetie, tersangka cek pelawat membantah pernyataan Miranda S Gultom yang mengaku tidak mengenal istrinya. “Ibu dekat dengan Miranda Gultom,” kata Adang di rumahnya, Jakarta, Senin 12 Desember 2011.
Dia meminta kepada istrinya agar tidak tersandera dan menutupi hubungan dengan Miranda Gultom. Adang lalu menunjukkan sejumlah foto yang menunjukkan kedekatan mereka dengan Miranda. “Tidak mungkin kalau tidak kenal bisa sedekat ini,” ucapnya sambil menunjuk sejumlah foto.
Dalam tiga foto yang ditunjukkan, Adang dan Nunun berfoto dengan Miranda dalam suatu acara. Menurut Adang, foto itu diambil di rumahnya dan tempat kerja anaknya. Selain bertiga, ada pula foto mereka dengan beberapa orang lain. Adang meminta Miranda berkata jujur soal hubungannya dengan Nunun. “Jangan begitu proses menyulitkan seolah-olah bukan teman dekat.”
Adang tidak menjelaskan bagaimana kedekatan istrinya dengan Miranda. Menurut mantan wakil kepala Polri ini, pengadilan akan membuktikan bagaimana kedekatan hubungan mereka berdua. “Itu silakan diprediksi,” ucap anggota Komisi Hukum DPR ini.
Mei lalu, saat memberi kesaksian dalam kasus cek pelawat dengan terpidana Agus Condro di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Miranda membantah kedekatannya dengan Nunun. Ia mengaku kenal Nunun Nurbaetie melalui acara-acara fashion show dan sosialita.
Padahal, Nunun diduga membantu melancarkan upaya Miranda lolos dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia di DPR."Saya bertemu dia di acara fashion show dan sosialita," kata Miranda.
Miranda menegaskan hal itu ketika ditanya hakim soal bagaimana dia mengenal Nunun Nurbaetie, Direktur Utama PT Wahana Esa Sejati. Hakim dan jaksa juga menanyakan bagaimana kedekatan hubungan antara dirinya dengan Nunun. (lihat 'Fashion Show' dan Sosialita, Cara Miranda Bertemu Nunun)
Kemudian September, Miranda diperiksa lagi oleh KPK. Dalam pemeriksaan itu, Miranda dicecar soal hubungan dekatnya dengan Nunun. (Miranda Dicecar Soal Kedekatannya dengan Nunun)
Miranda menegaskan dirinya telah disumpah untuk memberikan keterangan, sehingga siap dikonfrontasi dengan Nunun terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus penerimaan cek perjalanan tersebut.
Miranda mengetahui namanya disebut terkait kasus penerimaan cek perjalanan saat dirinya terpilih sebagai Deputi Gubernur Senior BI tahun 2004 melalui pemberitaan media massa berdasarkan pengakuan salah seorang tersangka penerima cek, Agus Condro Prayitno.
KPK menangani dugaan kasus praktek suap yang menyeret 26 anggota DPR Komisi IX periode 1999-2004 sebagai tersangka penerima cek perjalanan itu. Kasus cek pelawat mencuat atas pengakuan Agus Condro, bekas anggota DPR dari PDIP periode 2004-2009. Belakangan diketahui cek Rp 24 miliar itu diberikan sebagai bentuk dukungan dalam pemilihan Deputi Senior Gubernur BI Miranda S. Goeltom.
Nunun ditangkap kepolisian Thailand pada Rabu lalu di salah satu rumah kontrakan di Bangkok. Kemudian kepolisian Thailand menginformasikan ke KPK. KPK mengirim dua tim ke Bangkok beranggotakan 11 orang. Serah-terima Nunun dari kepolisian Thailand ke KPK dilakukan pada Sabtu siang di pesawat Garuda di Bandar Udara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok.(Lihat Beginilah Penangkapan Nunun di Bangkok Versi KPK)
Nunun dibawa pulang ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 867 pada pukul 14.30 waktu di Bangkok. Kemudian tiba di Bandara Soerkarno-Hatta pada pukul 17.45 WIB. Ia kini menghuni salah satu sel di Rumah Tahanan Pondok Bambu.
Nunun menjadi buronan Interpol setelah KPK menetapkannya sebagai tersangka pada Februari 2011 lalu. Nunun disangka menyogok untuk memenangkan Miranda Swaray Goeltom menjadi Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia--dan akhirnya sukses. Ia diduga memberikan cek pelawat sebanyak 480 lembar senilai Rp 24 miliar ke seluruh politikus DPR di Senayan periode 1999-2004.
Dalam kasus ini KPK sudah menetapkan 30 orang tersangka dari anggota DPR periode 1999-2004 dan sebagian besar telah divonis bersalah oleh pengadilan. (lihat Jejak Nunun)
I WAYAN AGUS PURNOMO