TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengguna ponsel berbasis sistem operasi Android di Indonesia meningkat tajam pada tahun ini. Dari pangsa pasar yang hanya 6 persen pada bulan Januari, melonjak menjadi 29 persen pada bulan Oktober.
“Pertumbuhannya sampai lima kali lipat,” kata Head of Samsung Mobile Phone Marketing Department, Samsung Indonesia, Alven Desnecmen peluncuran kerja sama Samsung dengan dua operator CDMA, Esia dan Smartfren, di Jakarta, Selasa, 13 Desember 2011.
Meskipun Alven enggan memberikan angka penguasaan Samsung di pasar Android, namun Alven menyatakan telepon seluler cerdas Samsung menjadi yang pertama di ponsel Android. “Kami menjadi vendor yang pertama di smartphone,” kata Alven.
Alven mengatakan pertumbuhan pasar ini didukung dengan dua teknologi yakni 3G dan teknologi layanan Evolution-Data Optimized (EVDO). “EVDO saat masih sangat minim, hanya sekitar 0,1 persen, tapi akan terus tumbuh kedepannya,” katanya.
Wakil Direktur Utama Bakrie Telecom Erik Meijer mengatakan perusahaanya telah meningkatkan jaringan EVDO di 22 kota di Indonesia. “Ini akan meningkatkan kecepatan akses dari 153 kilo bita per detik menjadi 3,1 mega bita per detik,” katanya.
Menurut Erik layanan data akan terus meningkat di masa mendatang. Pengguna layanan data tidak saja mengkases Facebook atau Twitter, tapi juga akan banyak mengkases YouTube dan video streaming lainnya. “Ini membutuhkan layanan data yang cepat,” katanya.
Lewat merek AHA, Esia kini menyasar para pelanggan yang membutuhkan akses layanan data. Saat ini pengguna layanan data Esia baru sebesar 10 persen. “Yang terbesar masih voice dan SMS,” katanya.
IQBAL MUHTAROM