TEMPO.CO, Washington -Setelah kekuasaan diktator Saddam Husein runtuh, Irak kini mulai berbenah. Salah satu cara yang dilakukan Perdana Menteri Nouri Al Maliki ialah mengundang investasi para pebisnis Amerika. Modal dari negeri penakluk Saddam Husein itu dinilai bisa membantu pemulihan Irak yang porak poranda pasca perang.
Dalam rangkaian kunjungannya perdana pemerintah Irak paska keruntuhan Saddam ke Washington, Maliki membawa 40 pebisnis Irak yang mengharapkan kerjasama bisnis dan perdagangan.
Demi mengundang investasi, ia menjamin saat ini keamanan di negeri seribu satu malam itu berangsur membaik. "Masa depan kepemimpinan Irak tak lagi ditangan para jenderal, melainkan di pundak para pengusaha." kata dia seperti dikutip BBC kemarin.
Maliki juga mengatakan, selain minyak masih banyak sektor usaha lain yang menunggu kucuran investasi seperti bisnis jasa kesehatan, telekomunikasi, konstruksi serta lembaga keuangan. Ia juga mengatakan tak ada batas untuk investasi Amerika. Saat ini investasi asing di Irak mencapai US$ 70 miliar. "Semua sektor ekonomi terbuka untuk Amerika," ujarnya.
Selepas bertemu Maliki, Presiden Barack Obama mengataku percaya keamanan Irak telah pulih. Ia juga yakin ekonomi Irak akan tumbuh pesat, bahkan lebih cepat dari India atau Cina.
Presiden kulit hitam pertama itu juga menegaskan bahwa tak ada lagi pangkalan militer di Irak mulai tahun depan, tapi hubungan erat yang selama ini terjalin tetap dipertahankan. "Kami akan memastikan penarikan mundur militer dilakukan hingga tuntas. Kami juga berkomitmen pembangunan Irak akan berlangsung tanpa hambatan," katanya.
FERY FIRMANSYAH