TEMPO.CO, Jakarta - Kendati beberapa bulan terakhir penjualan mobil agak terhambat akibat banjir Thailand, selama sebelas bulan tahun ini, pengusaha berhasil membukukan penjualan 813.856 unit mobil. Angka ini melampaui penjualan selama tahun lalu yang mencapai 764.710 unit.

“Bila dibandingkan dengan sebelas bulan tahun lalu, di mana penjualan mencapai 694.649 unit, ini merupakan prestasi,” ujar Wakil Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Rizwan Alamsjah, ketika dihubungi kemarin.

Pasar otomotif dipimpin oleh Toyota yang menguasai 35 persen pasar dengan menjual 285.034 unit, lalu disusul oleh Daihatsu dan Mitsubishi sebanyak 123.761 unit dan 122.599 unit.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto tetap yakin target penjualan di akhir tahun akan tercapai. “Dari target 283 ribu unit, kami yakin penjualan bisa melampaui 300 ribu unit,” ucapnya.

Meskipun, kata dia, penjualan Toyota telah anjlok karena sepanjang bulan lalu tidak ada pasokan mobil dari Thailand karena bencana banjir, penjualan mobil hanya diambil dari stok yang sudah ada.

Pasokan Toyota Astra Motor memang sangat tergantung pada Thailand. Oleh karena itu, timbul wacana ke depan untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi Toyota di Asia selain Thailand. "Diharapkan Indonesia bisa memproduksi varian-varian Toyota yang lain," kata Joko.

Selain mewacanakan hal tersebut, Toyota juga berencana untuk menambah kapasitas produksi pabriknya di Karawang dari semula 100 ribu unit per tahun bakal dinaikkan menjadi 180 ribu unit.

GADI MAKITAN