TEMPO Interaktif,Sebelum Nunun Nurbaetie menjadi penghuni hotel prodeo, di dunia ingar bingar sosialita ibukota, penampilannya selalu menarik perhatian. Di kalangan sosialita Jakarta, gaya dan penampilan tersangka kasus cek pelawat ini sangat fashionable. “Dia seorang yang sempurna dalam menghadiri acara selalu menerapkan prinsip padu pada elegan,” kata seorang fotografer ternama ibukota yang enggan menyebutkan namanya.
Si fotografer ini mengaku beberapa kali mendapat tugas memotretkan Nunun di sejumlah acara pesta dan jamuan makan malam di kalangan jet set. Ketika Adang Daradjatun, suaminya mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2009 lalu, Nunun pernah membuat pesta besar. Ia mengundang para sosialita dan selebritas ibukota.
Masih memakai momen masa kampanye pencalonan gubernur DKI Jakarta, acara ini menurut si fotografer tak hanya jamuan teh sore dan makan malam. Nunun mendatangkan semua kolega dan sahabatnya dalam acara privat dan sangat terbatas ini. Di acara ini, Nunun sangat memanjakan para tamunya dengan berbagai koleksi miliknya seperti peralatan rumah tangga berbahan kristal, kain-kain kuno, tas mahal dan perhiasan.
Semua benda-benda kesayangan milik Nunun dipamerkan dalam bentuk peragaan mini. Beberapa model mengenakan barang dan pernik mode kesayangan Nunun mulai baju, sepatu, tas dan kain. Selanjutnya para undangan menyaksikan peragaan mini yang dibuat serba terbatas itu sambil dimanjakan hidangan yang menggunakan peralatan rumah tangga dan koleksi kristal miliknya. “Ibu Nunun tampak menikmati acara tersebut yang menjadi kebanggaan bisa menampilkan semua koleksi miliknya.”
Si fotografer juga menyebutkan Birkin dan Kely dua model paling populer Hermes, tas yang menjadi simbol kebanggaan Nunun. Si fotografer ini pernah juga ditugasi untuk memotret koleksi tas Hermes dan perhiasan Nunun. “Di kalangan sosialita eleganitas Bu Nunun begitu kental dan tampak pada setiap koleksi Hermes yang dikenakan di berbagai acara yang dikunjungi,” ujar si fotografer itu.
Salah satu pengamat hidup ibukota membenarkan Nunun tipe orang yang selalu tampil sempurna untuk setiap acara yang dihadirinya. “Tidak ada kesan glamor yang wah atau bagaimana, justru Nunun selalu tampil elegan yang sangat diakui mendapat acungan jempol di kalangan sosialita ibukota,” ujar wartawan mode dan gaya hidup pada tahun 80-an.
Si pengamat gaya hidup ini pernah dimintai tolong Nunun untuk menjadi editor pembuatan buku ekslusif yang memuat semua koleksi Nunun dari pernik perhiasan, tas, sepatu dan baju. “Ibu Nunun tak hanya melakukan pemotretan semua koleksinya di rumah, tetapi juga ke Bali, Singapura, Hongkong dan Italia yang menyewa sebuah rumah dan ruangan khusus yang dipakai menjadi tempat pemotretan,” ujarnya.
Yenny Wahid mengaku pernah bertemu dengan Nunun di beberapa acara sosialita dan informal di Jakarta. Misalnya pada pertengahan 2009 di pesta kaum jet set di Hotel Grand Hyatt. "Dia pernah menyapa saya mendatanginya. Sempat kaget dari cara Nunun menyapa dengan cara melihat dan mengamati saya dari ujung kaki hingga ujung rambut,"ujarnya, “Ibu Nunun mengamati penampilan busana dan tas yang saya kenakan. Saya agak kaget, dan baru tahu belakangan dari beberapa cerita orang-orang terdekat Nunun begitulah caranya menyapa dan mengenali seseorang."
Ketika Nunun mendekati Yenni dan mengajak ngobrol. "Saya sempat kaget juga ketika ditanya perihal tas,"ujar anak bekas Presiden Abdurahman Wahid, “Kata ibu Nunun, kamu tidak suka tas bermerk ya? Seharusnya untuk putri seorang tokoh penting seperti kamu perlu menjaga penampilan dan imej. Jangan mengenakan sesuatu yang asal atau sekedar saja. Bagaimanapun kamu tetap selalu disorot tentang penampilanmu." Putri almarhum Gus Dur itu cuma tertawa mengingat dirinya mendapat ceramah dan khotbah tentang penampilan. “Saya tidak meladeni apapun hanya sebatas senyum-senyum saja,” ujarnya.
HADRIANI P