Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hadapi Perubahan Iklim, BMKG Cetak Penyuluh

image-gnews
TEMPO/Tony hartawan
TEMPO/Tony hartawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Perubahan iklim tak hanya berdampak besar bagi tingkat produktivitas petani dan nelayan tapi juga mengancam pendapatan mereka.  Perubahan iklim memicu pergeseran musim dan cuaca, sehingga berpengaruh pada musim tanam dan panen bagi petani, serta periode menangkap ikan bagi nelayan.

Perubahan iklim juga mengancam ketahanan pangan nasional akibat kegagalan produksi pangan setelah bencana alam yang disebabkan perubahan cuaca dan iklim.

Mengantisipasi dampak buruk perubahan iklim, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencetak penyuluh perubahan iklim dan modul perubahan iklim. Tujuannya, memberikan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat tentang upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Melalui program "Public Awareness, Training and Education Program on Climate Change Issue for All level of Societies, in mitigation and adaptation", BMKG menyosialisasikan pentingnya pemahaman tentang perubahan iklim, khususnya kepada petani dan nelayan.

"Betapapun Indonesia menetapkan penurunan emisi 26 persen sejak 2010 lalu, tapi tetap akan menghadapi banyak tantangan terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," kata Kepala BMKG Sri Woro Harijono dalam konferensi pers di Hotel Four Seasons, Kamis 15 Desember 2011.

Program yang menelan dana sebesar Rp 10,1 miliar dari Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) telah berjalan sejak bulan November 2010 dan berakhir bulan ini. Selama setahun pelaksanaannya, program ini mampu mencetak 50 penyuluh tingkat nasional, serta modul perubahan iklim berikut sistem informasinya.

Untuk menyosialisasikan modul perubahan iklim, BMKG menggandeng sejumlah instansi pemerintah hingga lembaga swadaya masyarakat. Antara lain, Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, pemerintah daerah, hingga masyarakat sipil.

"Program ini menghasilkan pelatih-pelatih. Setelah ini mereka harus mengimplementasikan kemampuannya ke masyarakat, sehingga peningkatan pemahaman masyarakat itu bertambah," ujar Sri Woro menambahkan.

Ia mengatakan, sosialisasi dilakukan antara lain melalui pendidikan dan pengembangan kapasitas mulai dari tingkat nasional hingga lokal. Di sektor pendidikan, misalnya, BMKG bekerja sama dengan Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemendikbud untuk menyusun kurikulum perubahan iklim bagi siswa tingkat dasar hingga menengah, guru serta pengawas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun di sektor pertanian dan kelautan, program ini menghasilkan modul penyuluhan yang mendukung ketahanan pangan dari sektor pertanian dan kelautan. Para penyuluh nantinya dapat menggunakan modul untuk membantu petani dan nelayan mencari solusi atas perubahan iklim yang menurunkan hasil panen dan ikan hasil tangkapan mereka.

Di Kementerian Pertanian, misalnya, modul akan diadaptasi oleh Badan Pengambangan Sumber Daya Manusia yang ada di setiap sektor. Melalui pendidikan dan pelatihan, modul akan digunakan untuk melatih para penyuluh di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa, yang totalnya berjumlah 27 ribu dan tersebar di seluruh Tanah Air.

BMKG pun telah menjalin koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Dinas Pertanian di lima lokasi, yaitu Kabupaten Baubau, Serdang Bedagai, Indramayu, Batu, dan provinsi DKI Jakarta.

Deputi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Bappenas, Endah Murniningtyas, mengatakan modul perubahan iklim menjadi alat penting untuk mengkomunikasi rencana aksi untuk perubahan iklim kepada masyarakat. Terutama berkaitan dengan penurunan emisi yang sudah dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011.

"Ini adalah alat penting untuk bisa meningkatkan kapasitas masyarakat dan mengetahui konten informasi tentang perubahan iklim," ujar Endah.

Menurut Endah, jika nanti sudah disosialisasikan dan dilatihkan, masyarakat menjadi paham tentang apa itu perubahan iklim dan apa yang harus dilakukan untuk menyikapinya. "Kan sekarang kalau masyarakat ditanya itu ndak tahu, bahasanya bisa beda-beda," kata dia.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

5 jam lalu

Warga membersihkan mobilnya yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Usai Banjir Lahar Dingin, Warga Gunung Marapi Dibayangi Bencana Hidrometeorologi Akibat Curah Hujan Tinggi

Jika curah hujan untuk sepekan ke depan meningkat, maka potensi bencana susulan serupa bisa saja terjadi.


Angin Kencang di Selat Sunda dan Perairan Jawa Tengah Picu Gelombang Laut Tinggi Hingga 2,5 Meter

7 jam lalu

Sejumlah wisatawan memandang gelombang tinggi di Pantai Salor, Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis 29 Desember 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di Pesisir Utara Pulau Jawa untuk mewaspadai gelombang tinggi laut berkisar 1,25 hingga 2,5 meter pada Kamis 29 hingga 30 Desember. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Angin Kencang di Selat Sunda dan Perairan Jawa Tengah Picu Gelombang Laut Tinggi Hingga 2,5 Meter

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut setinggi 1,25-2,5 meter di beberapa area, termasuk Selat Sunda.


Abu Vulkanik Gunung Ruang Berdampak Hingga Kalimantan dan Maluku, BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada

8 jam lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Abu Vulkanik Gunung Ruang Berdampak Hingga Kalimantan dan Maluku, BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada

BMKG mengantisipasi perkembangan sebaran abu vulkanik Gunung Ruang dengan pemantauan berdasarkan citra satelit, pemodelan, dan pengamatan langsung.


BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

13 jam lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
BMKG: Satu Pusat Tekanan Rendah dan 2 Sirkulasi Siklonik Pengaruhi Cuaca Hari Ini

Potensi cuaca hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih melingkupi banyak wilayah provinsi di Indonesia pada hari ini.


Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

14 jam lalu

Sejumlah warga berjalan saat hujan di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. BPBD DKI Jakarta menyampaikan potensi hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai kilat atau angin kencang, dimana kondisi tersebut dipicu aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Hanya Cerah di Pagi Hari, Siap-siap Hujan Petir

Jakarta diprediksi hujan sejak siang, Jumat. 19 April 2024. BMKG memprediksi hujan petir turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

17 jam lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

1 hari lalu

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT) dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan. BMKG
BMKG sebut Badai Siklon Tropis Tingkatkan Curah Hujan Beberapa Kota Besar di Indonesia

Waspada curah hujan akan semakin tinggi di beberapa kota besar Indonesia, akibat siklon tropis. Ini peringatan dari BMKG.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.