TEMPO Interaktif, Presiden Barack Obama menyambut langsung kepulangan pasukan Amerika Serikat dari Irak dalam sebuah upacara militer yang sekaligus menandai berakhirnya kehadiran pasukan AS di sana sejak invasi 2003, pada Rabu, 14 Desember 2011, hari ini.
Dalam acara itu, Obama memberikan penghargaan kepada sekitar tiga ribu pasukan yang hadir di pangkalan militer Fort Bragg di North Carolina. Dia mengaku sangat bangga menyambut kepulangan mereka setelah melakuan sebuah tugas "yang luar biasa."
Dalam pidatonya, Obama menegaskan bahwa "pasukan Amerika Serikat telah keluar dari wilayah Irak dengan kepala tegak."
"Satu bagian yang paling luar biasa dalam sejarah militer Amerika Serikat akan berakhir. Masa depan Irak akan berada di tangan rakyatnya sendiri. Perang ini telah berakhir," tegasnya.
Pekan ini, sebanyak 5500 tentara Amerika Serikat meninggalkan Irak. Sebelumnya, total ada 170 ribu serdadu Amerika Serikat di sana, sejak negara adidaya itu memimpin invasi pasukan Sekutu pada 2003. Serangan itu berhasil mendongkel rezim Saddam Husein. "Kami tahu hari bahagia ini akan datang. Kami sudah mengetahui sebelumnya. Tetapi tetap saja, ada sesuatu (kesan) yang dalam mengenai berakhirnya peperangan yang berlangsung begitu panjang ini," kata Obama.
Kabar penarikan seluruh pasukan Amerika Serikat disambut suka cita oleh rakyat Irak. Ribuan warga di Kota Fallujah turun ke jalan, Rabu, 14 Desember 2011, untuk merayakan peristiwa tersebut.
Kegembiraan juga dirasakan oleh seluruh warga Irak di kota-kota lainnya. Mereka berhamburan ke jalan-jalan seraya meneriakkan slogan-slogan mendukung perlawanan para pejuang Irak di Fallujah yang selama ini dikenal sebagai basis kelompok penentang invasi AS.
Sejumlah bendera Amerika Serikat dan Israel dibakar, sementara spanduk bertuliskan "Sekarang kami bebas" dan "Fallujah adalah basis perlawanan" bertebaran di mana-mana.
AL JAZEERA | CHOIRUL