TEMPO Interaktif, Bojonegoro - Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Khusnul Huluq, mengatakan pihaknya saat ini sedang mempersiapkan berdirinya Politeknik Negeri. Proposal pendirian sudah diajukan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. ”Proposal sudah disetujui. Segera dibangun sehingga Agustus 2012 sudah mulai beroperasi,” ujarnya kepada Tempo, Jum’at, 16 Desember 2011.
Politeknik tersebut akan menampung 1.000 mahasiswa. Adapun program studi yang dibuka di antaranya jurusan teknik pertambangan, teknologi informasi, serta program studi kepariwisataan. Pelaksanaan pendidikan bekerjasama dengan Politeknik Negeri Jember yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Menurut Khusnul, Bojonegoro sebagai sentra perbambangan minyak dan gas membutuhkan banyak tenaga ahli di bidang tersebut.
Eksploitasi pertambangan minyak dan gas saat ini baru dilakukan di beberapa lokasi, seperti di Kecamatan Ngasem, Kalitidu, Bojonegoro Kota dan sebagian di Kecamatan Kedewan. Padahal, masih banyak lokasi yang menjadi sumber minyak dan gas yang belum digarap, di antaranya di Kecamatan Kedungadem, Ngraho, Dander, Sukosewu dan sejumlah kawasan lainnya. ”Potensi minyak dan gas di Bojonegoro harus diimbangi dengan kemapuan menyediakan tenaga yang memiliki keahlian di bidang tersebut,” ujar Khusnul.
Bojonegoro juga memiliki potensi pariwisata yang harus dikelola secara serius oleh tenaga profesional yang memiliki keahlian di bidang pariwisata. Antara lain wisata air di Sungai Bengawan Solo serta Walduk Pacal peninggalan Pemerintah Belanda tahun 1033. Selain itu ada pula potensi wisata alam berupa potensi hutan yang eksotik.
Pembiayaan pembangunan gedung dan fasilitas pendukung Politeknik dibiayai pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Adapun Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menyediakan lahan. Sejumlah lokasi sudah dipilih, seperti di Kecamatan Dander, Kapas atau daerah lainnya. Namun Khusnul tidak bersedia menyebutkannya secara pasti untuk menghindari melonjaknya harga ganti rugi. “Persiapan lahan untuk lokasi pembangunan sudah disetujui bupati,” ucap Khusnul.
Bupati Bojonegoro, Suyoto, pada beberapa kesempatan mengatakan perlunya didirikan Politeknik untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli. “Kami memamg berharap bisa cepat beroperasi,” paparnya.
SUJATMIKO