TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menilai sistem keuangan partai yang ada saat ini perlu diperbaiki. Hal itu karena undang-undang yang mengatur keuangan partai terlalu memberatkan partai. "Akibatnya, partai akan masuk ke bagian yang remang-remang," kata Burhanuddin.
Wewenang legislatif yang besar, Burhanuddin melanjutkan, juga menjadi salah satu faktor yang membuat parpol menjadi aktor sentral dalam perumusan anggaran. "Jadi, sangat penting untuk mereformasi sistem keuangan partai untuk mereformasi parpol," ujar Burhanuddin.
Baca Juga:
Burhanuddin juga menilai aturan yang mengatur sumber keuangan partai terlalu ketat. Sumber keuangan partai yang melarang banyak sumber penerimaan, lanjut Burhanuddin, hanya membuat partai mencari celah untuk masuk ke daerah remang-remang. "Di Amerika atau Eropa saja, parpol boleh membuat mal, bank, dan lainnya," kata Burhan memberi contoh.
Dengan memberikan keleluasaan bagi parpol untuk memiliki sumber dana, kata Burhanuddin, bisa memotong celah-celah yang digunakan parpol untuk mendapatkan uang anggaran. Namun Burhanuddin menekankan perlunya dibuat pembatasan biaya kampanye agar partai tidak hanya terfokus dalam urusan kampanye besar-besaran. "Tapi lebih kepada kampanye yang terfokus pada program-programnya," kata Burhan.
DIMAS SIREGAR