TEMPO Interaktif, Jakarta - Persiwa Wamena menyebut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) arogan dalam memberikan sanksi pada klub Super Liga Indonesia tanpa membahas lebih dulu bersama klub. Persiwa dikenai sanksi karena sejak awal menolak tampil di Liga Prima Indonesia.
“Saya belum tahu sanksinya berupa apa, saya juga dengarnya dari media, tapi kami tidak peduli dengan itu,” kata Agus Santoso, Manajer Persiwa Wamena, Sabtu 17 Desember 2011.
PSSI arogan karena mengambil putusan tanpa melalui proses sidang. Untuk membahas sikap PSSI ini, Persiwa ikut rapat akbar mengevaluasi kepemimpinan Djohar. “Pengecut namanya, takut menghadapi klub yang berlaga di ISL. Kalau berani kenapa tidak panggil kami saja dan memberikan sanksi secara merata,” katanya.
Rapat akbar tersebut digagas 29 pengurus PSSI tingkat provinsi yang menamakan diri sebagai Forum Pengprov PSSI. Forum mengklaim dapat menghadirkan 500 anggota PSSI. “Persiwa jelas akan melengserkan Djohar karena dia tidak layak memimpin PSSI,” kata Agus.
Menurutnya, Djohar Arifin sejak terpilih sebagai Ketua Umum PSSI Juli lalu telah salah mengambil tindakan. Pertama, ia membuat Indonesian Premier League di luar dari statuta, juga dimasukkan 24 klub sebagai peserta kompetisi. “Padahal kan jelas-jelas sesuai dengan hasil kongres Bali ditetapkan hanya 18 klub,” ujarnya.
Agus menambahkan, PSSI tidak akan membubarkan rapat akbar. “PSSI tidak punya wewenang karena rapat besok akan dihadiri lebih dari dua per tiga, dan itu sesuai dengan statuta.” Soal sanksi, Persiwa tidak akan membahasnya lebih jauh. Persiwa kemungkinan besar tidak akan banding.
JERRY OMONA